Kamis, 20 Juni 2013

BOROBUDUR THE QUICKLY EXPRESS



Liburan lagi woooyyyy..traveling lagi..akhirnya saya bisa  menikmati liburan juga yang semakin nikmat dengan traveling….6 bulan tanpa jalan-jalan itu sudah cukup menjadi alasan buat saya, untuk menghabiskan liburan yang kejepit ini dengan bepergian..meskipun hanya sehari…yeah just one day….
Sebelum lanjut, saya ingin menegaskan bahwa jalan-jalan sehari itu banyak persiapan yang harus di prioritaskan…diantaranya planning yang matang, tujuan yang jelas, disiplin (ini yang harus diutamakan) dan yang terakhir adalah mentorerir rasa capek yang sudah pasti dua kali lebih terasa dari biasanya….dan inilah yang saya terapkan dalam jalan-jalan saya kali ini….
Ok back to story…




Untuk tujuan apapun, jalan-jalan sendirian itu memang gak ada enaknya pemirsa,gak ada yang bisa diajak tukar pikiran.pokoknya ngambil keputusan  sendiri, ngobrol  sendiri, mau becanda,udah pasti becanda sendiri,  ketawa sendiri, nangis sendiri, apa-apa semuanya serba sendiri, jadi tinggal tunggu saja orang lain liat gua trus bilang, nie bocah pasti udah gila…gak ada kawannya tapi ngobrol dan ketawa-ketawa sendiri…tapi begitulah keadaannya,,,sobat-sobat gua yang keren-keren itu, yang selalu bersama gua menikmati indahnya jalan-jalan seru kita, pada sibuk dengan masa depannya masing-masing..jadi apa boleh buat…kali ini saya  memutuskan untuk move on alone….



Seminggu sebelum jalan-jalan ini direalisasikan, cukup bingung  menentukan obyek wisata mana yang harus saya sambangi,selain memperhitungkan jangka liburan yang hanya sehari, saya juga tidak begitu paham dengan letak setiap obyek wisata yang ada,tetapi setelah melakukan survey kecil-kecilan dan nanya-nanya kepada beberapa narasumber yang udah nggetuh(baca =ahli)dibidangnya jalan-jalan..akhirnya saya memutuskan untuk melancong ke Borobudur….yeahhhhh….salah satu peninggalan bersejarah yang merupakan kebanggaan orang Indonesia khususnya orang jawa,dan salah satu bangunan yang pernah masuk kedalam  jajaran tujuh keajaiban dunia atau lebih keren dikenal dengan,  new 7 wonder of the world ini.meskipun sudah terkenal hampir di belahan dunia manapun,belum sempat saya mengunjunginya. Dan rasa kepo ini  semakin menjadi-jadi, saat mendengar dan membaca tentang gonjang-ganjing perayaan waisak yang terjadi disana…akhirnya keputusan final, the next traveling goes to Borobudur…



Disaat mempersiapkan semua informasi tentang perjalanan, saya masih berharap didetik-detik terakhir,masih  ada teman yang bisa diajak join  kesana,dan  sayapun  jadi kepikiran sama si fajar, salah satu sobat saya, yang selama ini gak pernah capek  dan selalu maksa untuk ajakin traveling bareng, tapi karena gak pernah ada waktu luang, akhirnya dikesempatan kali ini saya coba mengajaknya..dan tidak ada ekspektasi apa-apa untuk itu, pokoknya kalo dia mau  ikutan, AYOOO.. tapi kalo gak mau ,juga gapapa, nothing to lose ceritanya… akhirnya disertai pertanyaan-pertanyaan standar’ ko dadakan,berapa lama, event apa,an, dengan siapa saja,diapun menyetujui untuk berangkat bareng…
Ok guys siapkan mental,fisik dan doa  yang cukup karena akan ada perjuangan fisik yang lumayan berat disertai jalan kaki yang akan lebih lama dari biasanya…



Sabtu malam minggu sekitar jam sebelas malam kita meninggalkan bungurasih dan alat transportasi yang kita gunakan adalah bis MIRA…Selama ini yang saya tahu, bis MIRA itu adalah bis dengan harga ticket yang WAAAHH banget, karena dari kabar-kabur yang saya dengar, harga ticket MIRA itu untuk mencapai perjalanan surabaya-jogya sampai menyentuh angka 78 ribu rupiah plus di kasih sarapan.tapi ternyata standar bis mira itu ada juga yang ekonomi dan yang pasti harga ticketnya sama dengan bis ekonomi yang lain 38ribu rupiah, yang jelas tanpa makan…



Setengah delapan pagi, tibalah kita dengan selamat di terminal bis kebanggaan masyakat jogya, GIWANGAN..sedikit telat karena si bis mengalami beberapa masalah teknis dan harus mandek cukup lama di tirtonadi-solo, sebelum akhirnya kita di oper ke bis mira yang lain….dan selalu ada goresan kenangan yang kembali terbayang disini, semua cerita perjalanan dengan sobat-sobat gokil saya, dan bagaimana akhirnya BELUM ADA JUDULNYA  iwan fals, menjadi lagu wajib saya, semuanya dimulai dari sini….yeah terminal yang menyimpan begitu banyak memori dan kenangan akan kisah indah ini akan menjadi tempat yang  membuat saya ingin selalu kembali kesini….



Rutinitas awal adalah sarapan dan menggali sebanyak-banyak informasi  tentang rute dan kendaraan yang harus kita gunakan kesana….dan seperti biasa selalu banyak opsi yang ditawarkan  yang ujung-ujungnya membuat saya bingung dalam menentukan pilihan…
(versi si ibu warung makan)’dari sini juga bisa mas, tapi bisnya lumayan lama,kalo mau lebih cepet, lewat muntilan aja, dari sana kendaraannya lumayan rame.maksudnya, kita harus ngebis kearah terminal muntilan,setelah itu oper bis lagi baru ke Borobudur, 2 kali ngebis ceritanya…
(versi  si  mbak pegawai DLLAJR (dinas lalu lintas angkutan jalan raya)  dari sini juga bisa mas,sekali jalan, itu ada bis yang namanya cemoro tunggal(kalo saya gak salah) dan masih banyak yang lain, liat aja rute yang menuju ke borobudur. saya coba menanyakan tentang opsi muntilan, tetapi dia lebih menyarankan ke rute bis yang satu kali jalan itu…..



Oke dari pada saya terus-terusan dibuat bingung,sebaiknya kita langsung merapat kesana, dan kita liat,  bis apa yang akan kita gunakan…
Dan cemoro tunggal adalah pilihan yang tepat dengan tarif perorangnya 12,500 rupiah... tanpa pake lama, perjalananpun dilanjutkan…kata orang rute jogya-borobudur itu melewati jombor,mlati, muntilan dan berlabuh di terminal Borobudur, saya tidak tahu apakah kita  mampir ke terminal-terminal itu, tapi yang jelas kita sempat berhenti dibeberapa terminal. Perjalanan yang mencapai satu setengah jam,akhirnya  tiba juga di tujuan utama  Borobudur,itu ditandai dengan gapura besar yang terpampang sangat jelas  diperempatan jalan sebelum masuk, dan sebuah candi yang  berdiri tegak dengan megahnya yang telah siap menyambut kita sebelum Borobudur adalah candi mendut, itulah salah satu candi yang lumayan terkenal dengan segala cerita historisnya...



Dari terminal, jarak menuju ke pusat candi Borobudur sekitar 500meteran, dan untuk akses kesana, banyak kendaraan tradisional semacam becak dan andong yang siap antarin setiap pengunjung  dengan tarif berkisar antara 5000 hingga 10,000 rupiah, tergantung dari kitanya saja bagaimana pinter menegoisasi harga…untuk yang satu ini saya sudah cukup paham tindakan apa yang harus diambil, saya lebih memilih untuk jalan kaki saja, meskipun beberapa tukang becak melobi kita dengan segala macam rayuan yang berat untuk  ditolak.   bukannya pelit, tapi ini sudah termasuk dalam agenda jalan-jalan kali ini bahwa, without becak or something  like that...hahahaha...
Berjalan kearah barat dan liat dipinggiran jalan itu ada ada plang  indomaret dan alfamaret,nah ikuti jalur itu,, dan ternyata benar.. tanpa nyasar dan tanpa nyungsep, kita berhasil memasuki pelataran Borobudur…



Borobudur di minggu siang itu sangat padat, berbagai kendaraan carteran memenuhi segala sisi tempat parkir, bukan itu saja antrian pembelian ticket pun membludak,disinilah kita bisa melihat keberagamaan orang Indonesia dari segala pelosok  berkumpul,tidak heran karena untuk tempat seindah Borobudur,pasti tidak pernah sepi dari pengunjung,dan sekarang saya  meyaksikannya sendiri..
Harga ticket masuk 30ribu rupiah, jauh dari yang saya kira cuman 17,500 hasil dari beberapa informasi yang saya dapatkan dari internet,tapi saya tidak ingin berprasangka buruk, mungkin karena bertepatan dengan hari libur jadi harga ticketnya melonjak hingga 2 kali lipat, dan satu hal yang harus diketahui adalah pemeriksaan saat melewati pintu masuk itu lumayan ketat pemirsa…



Memasuki pelataran Borobudur, kita langsung disajikan dengan pertunjukkan tarian yang dibawakan oleh beberapa bocah dengan kostum ala perwira-perwira istana i yang semakin rame dengan giring-giring yang diikat di kedua kaki mereka,saya tidak tahu jenis tarian apakah itu(kebanyakan gak tau nie) tapi yang jelas sangat menghibur dengan keluwesan mereka berlenggak-lenggok,, dan semakin dipermanis dengan latar belakangnya adalah penampakan Borobudur yang tampak kecil diantara rimbunan pohon yang menghijau,,,



Banyak fasilitas hiburan yang Tersedia disini, sejauh pemantauan saya, ada hiburan kereta mini, naik gajah,jasa foto langsung jadi, dan satu lagi yang saya tahu, jika ingin mengitari area candi disediakan sepeda dengan beragam model yang siap di pake gowes,, masih banyak lagi yang lain, tapi karena saya gak liat langsung, jadi cukup itu saja,.
Merapat ke badan candi, berpapasan dengan ratusan orang dengan segala aktifitasnya adalah kejadian yang tidak bisa dihindari, saya dan fajar mencoba sebisa mungkin untuk tidak terjebak dalam macet yang gak karu-karuan, karena tidak mudah untuk melewati setapak yang disesaki oleh para pengunjung baik yang ingin naik maupun yang sudah turun...



cuaca siang itu kurang bersahabat, mendung gelap memenuhi langit Borobudur, dan tidak pake lama, dalam hitungan menit, guyuran hujan menghantam dengan derasnya, semuanya pada panik, tapi tidak mengurangi hasrat untuk menikmati si candi, dan  satu hal yang membuat keren adalah, sigapnya para pedagang kaki lima  dengan insting marketingnya, langsung berhaburan menawarkan jasa payung…naluri berbisnis mereka memang luar biasa,,pandai membaca situasi.



cukup banyak energi yang terkuras saat menapaki anak-anak tangga yang mencapai ratusan ini, Borobudur memiliki tiga tingkatan yang mempunyai makna sejarah yang berbeda-beda, mulai dari candi, relief dan setiap ukiran ditemboknya, memiliki jumlah keseluruhan patungnya sebanyak 504 buah,patung singa kurang lebih 32 buah tapi mungkin sekarang sudah berkurang jumlahnya, stupa yang mencapai 1446 buah termasuk stupa induk yang terdapat ditengah-tengah paling atas,stupa berlubang atau terawang, serta stupa-stupa kecil, dan tentu saja saya tidak menghitungnya satu persatu tetapi bersumber dari beberapa website yang mengulas tentang tata letak dan sejarah dari candi borobudur ….



Capek muter-muter  kita putuskan untuk leyeh-leyeh dihamparan taman yang ada disekitar candi, dari sini pesona Borobudur dapat  diekspose  sepuas-puasnya,, luar biasa memang struktur, letak dan tatanan dari candi ini, gak bosan-bosannya saya mengagungi mahakarya leluhur kita….terlihat sangat megah dan perkasa, keindahan ini semakin dipermanis dengan hamparan rumput hijau disekitar  candi yang tampak rapi dan terurus…problem sampah yang biasa kita temukan ditempat-tempat wisata yang lain,disini sangat jarang ditemukan…para petugas keamananpun terlihat cukup rutin mengontrol setiap sudut dari  candi, tapi sayangnya dari pengamatan saya,ada beberapa candi yang terlihat kehilangan bagian tubuhnya, entah kepala, lengan, kaki atau bagian tubuh yang lain, dan saya tidak tahu apakah sengaja dibiarkan seperti itu, atau memang belum sempat di renovasi????entahlah……



Banyak venue-venue keren yang dapat dijadikan sebagai tempat foto-foto(mulai narsis)tapi kalo cuman foto dengan gaya standar kayaknya gak ada greget sma sekali,,hahahahaha..akhirnya otak koplak saya lepas control.. kita lepaskan semua batas kewajaran ala alay kita harus menjadi beda…….. posisinya sekarang kita lagi di candi, otomatis gak lepas dari cerita-cerita pewayangan sekelas gatot kaca,arjuna dan tokoh-tokoh yang lain, jadi saya langsung berinisiatif untuk tema foto-foto kali ini adalah aksi pertarungan ala-ala tokoh pewayangan itu...dan ternyata si fajar pun menyetujuinya tanpa pake syarat….hhahahahahahaahaha….dan  kita pun mulai beraksi, jurus ini, jurus itu tendangan ini tendangan itu.. pokoknya semua gaya harus maksimal,, bahkan kita kagak perduli dengan tatapan aneh dan ledekkan dari pengunjung yang lain…totalitas diperlukan  dan kalian tau permisa untuk mendapatkan sebuah hasil foto yang sempurna itu,harus di take beberapa kali…hahaahahahahaaha luarrrr biasaaaaa…..


Dua jam lebih kita habiskan di kawasan candi Borobudur, setengah  3 sore,kita memutuskan untuk mengakhiri jalan-jalan disini,,dari terminal Borobudur,sebenarnya kita bisa langsung menumpang bis dengan arah yang sama saat kita datang, tapi karena terlalu buru-buru atau bahasa kerennya kesusuk,akhirnya kita tejebak dalam bis dengan jurusan muntilan saja, sudah duduk manis didalam, baru saya sadar bahwa kita salah bis….haddduuuuuuuhhh ampun Dj, dan yang lebih parah lagi, kita cuman ‘dibuang ‘ dipinggir jalan yang saya tidak tahu entah didaerah jawa tengah bagian mananya itu….Beruntung kita sempat  Tanya-tanya kebeberapa orang dan sopir angkot yang ada,alhasil kita berhasil keluar dari jebakan tersesat ini dan meneruskan perjalanan ke jombor. dari  jombor, lagi-lagi dari informasi keneknya, untuk penumpang yang ingin ke malioboro turun saja disini karena jaraknya lebih dekat, saya ajakin fajar jalan kaki lagi, padahal didalam jombor terdapat terminal trans jogya, tapi saya memilih terminal lain yang lebih jauh..dan begonya si fajar cuman iya,,iya aja…hahahahaha maap mas brow…



Lumayan jauh untuk sampai keterminal transjogya yang lain, hampir  mencapai  satu kilo meter, dan beberapa kali fajar harus tertinggal jauh dibelakang karena disamping gak kuat jalan, si fajar juga takut sama panas, udah gitu dia lebih  sibuk dengan handphonenya,daripada menikmati kota jogya yang tidak kita lihat setiap hari, hal yang membuat saya kadang malas liatin teman traveling dengan gaya seperti ini….



Malioboro adalah tempat perisitirahatan yang paling ajib,,kemanapun kita pergi untuk kawasan jawa tengah, malioboro selalu menjadi pilihan utama untuk melepaskan lelah..... jam 4 sore dan malioboro saat itu tetap saja dengan ramenya dan pesona yang ia sajikan… landmark kota gudeg ini mungkin tidak pernah mengenal kata sepi…selalu saja  ada hal baru yang ditawarkan. kali ini para seniman jalanan mulai menunjukkan aksinya….diidepan benteng van de berg, 2 orang seniman pantomim(benar gak tulisannya) dengan rata-rata usia relatif masih  muda menunjukkan atraksinya, semua mata tertuju pada mereka dan decak kagum itu terlihat dari sorakan dan tepuk tangan yang meriah dari para pengunjung……keren  banget…



Selepas van de berg saya ajakin fajar ke alun-alun kidul, dan kalian tau kan pemirsa  jarak dari malioboro kesana itu seberapa jauhnya,,apalagi dengan berjalan kaki, dan sekali lagi karena fajar kagak paham, jadi dia hanya manut-manut  saat saya ajakin dia untuk mulai melangkah……hahahhahaahahhaaaaa……ujung-ujungnya dia mulai melayangkan aksi protes saat dia sadar bahwa ternyata jalan-jalan kita kagak sampe-sampe….dia merasa dibohongi pemirsa….gak brow saya tidak membohongimu, memang seperti itu rutenya, dari awalkan saya sudah peringatkan untuk siap fisik  yang prima, karena akan ada jalan-jalan yang lebih banyak dari biasanya.
#mantap....



hanya menikmati wedang jahe, dan rehat sejenak kita memutuskan untuk balik lagi ke malioboro, saya sempat menawarkan jalan kaki, lagi, tapi dari ekpresi tanpa jawaban itu saya pastikan bahwa dia sudah kepayahan..akhirnya ngebecak dengan tarif 10.000an…sesuai rencana malam ini kita langsung balik ke Surabaya, jadi waktu yang ada kita habiskan untuk mengelilingi malioboro…


disepanjang  malioboro yang disesaki oleh para pengunjung  dan pedagang kaki lima, kembali kita disuguhkan oleh atraksi dan pertunjukkan ala musisi jalanan..ada tarian dari komunitas yang  pimpin oleh seorang pria dengan dandanan ala syarini, hahahhhaha sesuatu sekali….dan masih banyak lagi aksi-aksi yang lain, tapi dari beberapa pertunjukkan yang ada, satu yang sempat mencuri perhatian saya adalah grup music  NEW BANESA”angklung malioboro” menggunakan dress code didominasi warna merah, mereka berhasil memukau semua orang yang ada termasuk saya dan fajar, terlihat bahwa mereka bukan musisi jalanan kelas kacangan…



setiap lagu yang mereka bawakan mungkin sudah cukup familiar di  telinga saya,diantaranya yang masih saya ingat adalah beberapa lagu miliknya band wali, lagunya jamal mirdad  yang kalo gak  salah judulnya suka-suka, masa lalu , dan masih banyak lagi yang lain..lagu-lagunya sih memang mainstream, tapi yang membuatnya gak sama adalah aransemennya mas bro..loe bayangin saja dengan semua alat music  tradisional yang  di dominasi oleh  angklung yang sudah dimodifikasi dengan berbagai bentuk yang gak lazim,gendang, serta kicir-kicir, mereka berhasil mengubah lagu-lagu tersebut kedalam irama yang bisa membuat siapa saja kagak sadar kalo lagi ikutan joged..hahahahaha…



mereka terlihat sangat kompak, perpindahan antara lagu yang satu dengan lagu yang lain gak pake ribet, cukup dengan kode gendang, maka mengalirlah irama-irama yang  keren itu, mungkin sesuai dengan motto mereka “kepercayaan dan kemudahan, kunci sukses kerja sama kita”dan mereka berhasil melakukannya… satu hal lagi yang membuat saya kagum dengan mereka adalah, tujuan mereka perform hasilnya bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi saja, tapi ada tujuan sosial didalamnya, mungkin tidak banyak orang yang tahu, kalo bulan juni itu bertepatan juga dengan bulan palang merah Indonesia(PMI), jadi sebagian dari hasil ngamen mereka,disumbangkan juga untuk kesuksesan pelaksanaan donor darah …. good job guys….
Karena keasikan, tanpa disadari jam sudah menunjukkan angka Sembilan malam, fajar mulai kelihatan panik, tapi tidak dengan saya, meskipun transjogya arah giwangan udah gak ada, tapi saya tidak bingung, karena jaaauuhh sebelum acara jalan-jalan ini dilaksanakan, saya sudah menghubungi oland terlebih dahulu,dan dia sudah berjanji untuk antarin kita berdua balik ke giwangan, dan hal ini tidak saya ceritakan ke bro fajar sebelumnya..hahahahahahahaa… kesannya kayak surprise gitu (ora penting)…..



Finally, dengan bis malam mengantarkan kita pulang..meskipun hanya sehari dan kesannya dadakan,bagi saya jalan-jalan ini cukup sukses dan saya menikmatinya, karena seperti yang saya bilang dari awal, jika preparenya matang, sudah pasti berjalan lancar .over all terima kasih untuk semuanya yang sudah ikut berkontribusi didalamnya…terutama buat fajar, trima kasih untuk menyanggupi dan mengiyakan serta mengikuti otak ‘gila’ saya….see you next trippp…

The end...

Rookie arnold’s pamit…..