Selasa, 22 Oktober 2013

kitalah sang ARJUNO... second part......


ada tiga alasan kenapa cerita ini baru saya lanjutkan sekarang , pertama, belum dapat mood yang tepat untuk selesainnya, yang kedua menunggu si fery yang katanya mau melakukan aksi counter attack yang hasilnya gak ada efeknya sama sekali, dan yang ketiga adalah, jilid pertama kisah ini saya ngepost  tanggal 22 september, dan sekarang udah tanggal 23 oktober, itu berarti  sudah sebulan lebih kisah ini saya gantung dan emang sengaja dipas-pasin, karena kadang-kadang suka bangga jika udah bisa membuat orang lain penasaran dengan apa yang akan saya lakukan dan apa yang akan terjadi selanjutnya…
#kipas mletehhhhh…..
Dan satu lagi, awalnya saya hanya akan membuatnya dalam dua session saja, tapi karena keasikkan nulis dan banyak berimajinasi, akhirnya kisah ini menjadi    kepanjangan, jadi saya memutuskan untuk membaginya lagi menjadi tiga session, ini session keduanya dan masih ada bagian terakhirnya. so, jangan bosan-bosan ya kawan untuk melahap setiap kebegoan saya dari tulisan-tulisan ini..
Ok, fine, stop talking fuckin bullshit introducing…..
Keluar dari pos perijinan, melipir dari sisi sebuah hotel terbesar di kota tretes dan langsung berhadapan dengan tanjakan yang astaganaga gak nahan ngos-ngosannya, dan  sayapun akhirnya berujung dengan kepayahan…jujur saya akui  memang kerasa capeknya, karena udah hampir setahun gak pernah mikul carrier dan gak pernah mendaki,konsekuensinya adalah langsung minta pulang.. hahahahaha……Dan satu lagi, berhubung  ane  sekarang udah punya sepatu ngetrack(sepatu baru ceritanya) jadi harus belajar menyesuaikan kaki dulu dari yang biasanya cuman nyeker doang hahahaha.tapi yang parahnya, model sepatu saya gak jauh beda sama punyanya giman, udah kayak kembar srikandi, pokoknya identik abis, emang gak bisa disalahin, wong kita belinya di pabrikan dan toko yang sama. Toko yang menjadi idola saya ketika berburu peralatan pendakian, karena terbukti carrier, sleeping bed, rain cover, dan yang terakhir sepatu saya made in WAROENG PETUALANG. terima kasih WAROENG PETUALANG..
#kecup manis…
Tapi agak heran ketika  pulang dari waroeng petualang, saya  ngechat via si muka buku sama Rista Wulandari, saya sempat Tanya, aku baru aja dari waroeng petualang, ko kamu gak ada? Katanya ooh akhir-akhir ini lagi sibuk dan sekarang yang lagi jaga om gundul…
Om gundul???
Siapa yang gundul???
Perasaan selama ini saya gak pernah liat yang  tongkrongin waroeng petualang gundulan? Jangankan gundul, yang cepak aja gak ada, dan selama pengamatan saya, potongan rambut si mas owner waroeng petualang itu ala-ala boyband, klimis-klimis membahana(sory mas). Lagian sih rista aneh, orang punya rambut dibilang gundul,minta maap wooyyy,,, wooyyyy minta maap….
Ok back to story...


Sebenarnya kalo omongin rasa capek bukan saya saja yang ngerasain, rata-rata kita semua pada capek, tapi yang keliatan jelas kepayahannya itu si fery,  gak tau karena dia yang jalannya bareng  saya, jadi lebih keliatan capeknya atau karena emang dia hoby pamerin capek biar keliatan lebih tersiksa,sok-sok teraniaya ala sinetron sempak fitri itu, tapi mudah-mudahan  semua perkiraan saya salah besar, karena gua gak tega buat si doi ngambek, apapun yang terjadi, doi adalah sahabat gua, persahabatan kita itu layaknya persahabatan si doi, kasino, indro…
Itu dono setaaaannnnn………….
Aris dan giman memimpin didepan, ngobrol kesana-kemari gak mari-mari, ada saja bahan obrolan mereka, keliatan banget gak ada beban, woles manja, enteng jodoh pokokke,  saya iri sama mereka berdua, apalagi sama si aris melangkah penuh riang gembira karena hanya berbondokan cangkem dan daypack..
Hahahahaha…
Lalu apa kabarnya bang sam,s?
 Ya tuhan, seandainya di Indonesia menganiaya orang adalah perbuatan yang mulia, mungkin si sams adalah orang pertama malam ini yang sudah saya obrak-abrik hidupnya..hahahaahaaha…coolnya bang sam,s ini minta  ampun sekali ladies and gentleman…seperti ibu peri, dia selalu dibelakang untuk melindungi kita, trima kasih ibu peri….tidak banyak ekspresi yang dia tunjukkan, prinsip bicara adalah perak dan diam adalah emas sangat di junjung tinggi oleh bang sams, jika pengen memahami  maksud yang ingin disampaikan doi, tatap matanya dalam-dalam, bukan  karena matanya bisa berbicara, tapi  karena sepanjang jalan bang sam,s selalu bermasker. untuk area muka dan sekitarnya, cuman terlihat matanya doang, apalagi poni Jackie channya itu memenuhi sebagian dari dahinya…hahahahaha…ngapunten bang..ngapunten…


Sebelum benar-benar memasuki jalur ngetrack, segila-gilanya kita, kita masih percaya akan kekuasaaan dan perlindungan dari yang maha kuasa…dilingkaran kecil malam itu, kami berlima memohon penyertaan dari DIA yang telah memberikan hidup dan berkat hingga malam ini, semoga puncak arjuno dan segala keindahaan alam yang sudah tuhan hadiahkan ini, akan menjadi bagian terindah yang gak  akan kita lupakan…amin…
Track awal pendakian adalah jalan  dengan ukuran sebesar mobil pick up yang berkaping,  sampe di sebuah warung sederhana, atau yang lebih akrab   dikenal dengan pet bocor, bertemulah dengan sekelompok pendaki yang kira-kira ada 8 atau 9 orang, katanya mereka dari Surabaya, dari waru tepatnya, tapi yang jelas bukan yang biasanya ngetim di  bundaran waru itu, tapi siapa yang tau??? setelah istirahat dan ngobrol-ngobrol gak jelas, kami pamitan duluan…
Arjuno malam itu sangat dingin, apalagi ditambah angin yang gak mau kalah sama dingin, akhirnya kitalah  yang menjadi korban keganasan dari keduanya…siap nahan dingin dan siap dihempas angin…jalur ngetracknya memang besar, tapi kalo penuh dengan batu dan kerikir sepanjang jalan, itu yang akan menjadi derita, apalagi kalo berpijak pada batu yang gak tepat, siap- siap jatuh bangun  deh lu….
Pendakian kali ini yang selalu menjadi front man adalah si luqmangiman sama saja,dari kita berlima cuman  si giman yang selama pendakian naik dan turun  terlihat stabil dalam segala hal, stabil dengan cangkemnya, stabil dengan koplaknya, bahkan rambutnya pun tetap stabil, dan dialah guidenya kita. tapi kalo model guidenya kayak giman, mungkin saya akan melegalkan undang-undang tentang tindakan menganiaya seorang guide adalah perbuatan  yang mulia, hahahahahaha,…bukannya apa-apa, setiap kali kita udah ngos-ngosan dan kepayahan,  dia cuman ngomong dari depan, ayooo, ndiluk kas wes teko(ayo bentar lagi udah sampe),sambil sok-sok liat kiri, liat kanan, biar memastikan bahwa apa yang dia bilang itu emang benar,, tapi pada kenyataannya TIDAAAKKKK……di PHPin seperti ini memang bisa naik darah, tapi alasan klisenya, kita termotivasi buat terus melangkah… faakkkkk hahahahaha….


 kita bertemu lagi dengan pendaki yang lain, tepatnya   2 orang pendaki yang juga sama  ngos-ngosannya , karena malam jadi gak begitu jelas tampang keduanya seperti apa,  gak mungkin juga saya senterin wajah mereka hanya untuk memastikan bahwa wajah mereka seganteng saya atau tidak???TIDAKKK…hahahahaha
jadi kesimpulan dari mereka berdua adalah, sengaja memperlambat jalannya, karena salah satu dari mereka yang terlihat  kepayahan itu sedang mengalami kram kaki… ok fine,, woles ae mas brow,, kita lanjooootttttt…

 2 dini hari, sabtu 31 agustus 2013…
Koep- Koepan….
Aslinya sih nama tempatnya kop-kopan, tapi berhubung kita juga Alay jadi dimana dan kapanpun kita berada, update status adalah harga mati..
Uwdah nyuamphe koep-koepan, chemunguttt chemuaaanyha eaaaaa…..
Eeaaaaaa kAkaaaaaa……
Sampaaahhhhh…….
Malam itu kop-kopan terlihat rame dengan berbagai macam tenda dalam berbagai posisi, akhirnya kita yang ribet nyari posisi strategis, sesuai planning awal,meskipun gak dapat tempat enak, kita memang harus ngecamp disini, karena disamping tempatnya nyaman, disini terdapat sumber air yang bisa kita manfaatin buat masak dan hal-hal penting lainnya…selesai semuanya udah hampir jam 3, sedikit ngobrol sambil ditemani kopi, sigarette dan lantunan music yang selalu didominasi oleh djarum coklatnya si padi, kitapun beranjak bobo… hahahahaha..
Pagi itu bukan kita tim pertama yang  membuat heboh kop-kopan, sumber kehebohan itu  muncul dari sekelompok tim pendaki lain yang lumayan banyak personilnya, dengan dialek  yang siapapun yang ada disana pasti paham darimanakah mereka, tapi mereka cukup akrab kok, karena ketika saya dan  fery lagi blusukkan ngambil air, salah satu dari mereka sempat kenalan dengan kita, sebut saja  djoko, bukan nama sebenarnya, dan mereka dari komunitas pecinta alam dari kampungnya…. Ok mas brow….


Genk lu boleh lebih dari sepuluh orang, lu boleh bawa orang sekampung, se RT,se RW, se LURAH, tapi tetap saja kitalah pemenangnya…. Hahahahahaha…
Meskipun kita cuman berempat, minus bang sam,s yang memang pendiam dan manis, lu gak bisa ngalahin parahnya kita, kita ngomong biasa aja udah kayak orang berantem, udah kayak orang tawuran, apalagi kalo pake aksi,, buiihhhh ributnya kita memang menutupi segala penjuru kop-kopan, kita lah pusat perhatiannya…hahahaha, saya yakin pendaki yang lain pasti terkagum-kagum sampe pengen muntah liat tingkah pola kita, mereka pasti bertanya-tanya, nie makluk-makluk dari mana sih? Kok aneh, hahahaha karena itulah kita, selama ini yang saya tau tentang pendaki adalah sekumpulan pecinta alam yang idealis, keras, gak suka koplak, gak suka macam-macam, gak suka bertingkah konyol, tapi kita berhasil mematahkan stigma itu dengan apa adanya kita…hahahahaha…
Asik sih asik, tapi satu hal yang gak akan gua lupakan pagi itu, 
terutama buat lu fer, lu berhasil dengan tanpa dosa ngentut didepan muka gua, trus kabur sambil ketawa-ketawa bangga… puiihhhh,,, lu tunggu saja tanggal maennya dan counter attack dari saya….hahahahahahaha
(ketawa sinetron)….
Cekharang uwdah caatnyA meningghalkan koep-koepan, chemungut cemhuanyA eaaaa..
Eeeaaaaaaaa kHakaaa.....
Sampah lagi…
Setengah Sembilan kitapun bergegas, suasana pagi itu udah sangat  cerah bahkan teriknya  sinar matahari yang dipantulkan oleh bebatuan sepanjang rute yang kita lalui semakin menyempurnakan sumuknya pagi itu, belok kiri, belok kanan, naik dan semakin naik, tiba pada sebuah pos yang mungkin biasa digunakan sebagai tempat rehat, habiskan sebatang rokok, dan sebuah lagu(rutinitas selama pendakian), kembali beranjak pergi, fery dan giman meskipun baru pertama kali bertemu dan mendaki bareng, tapi keduanya tampak sangat akrab, suka ketawa bareng, lucu-lucuan bareng bahkan misuh-misuh bareng,mulai ada chemistry diantara mereka berdua, tapi satu hal yang mereka belum sama-sama tau dan yang harus saya kasitau, dan meskipun masalahnya simple tapi cukup kruisial yaitu  si giman ini adalah salah satu teman saya yang sangat tergila-gila sama kucing, dia selalu bangga-banggain kucingnya, gua lupa nama kucingnya siapa, tapi yang jelas si lukman sangat menyayangi kucingnya,pernah suatu waktu si giman nanya sama kucingnya, wes ma,am ta? Sama kucingnya langsung dijawab wes cok,, saking seringnya si giman nanya..hahahahahaha, nah berbeda lagi sama si fery, kucing adalah musuh bebuyutan si fery, bukan musuh sih ,karena si kucing merasa gak pernah punya dendam sama si fery,bahkan liat kucing lagi tidur dan  gak ngapa-ngapainpun si fery sudah heboh duluan.. hahahaha jadi mudah-mudahan dengan awal pertemanan mereka, giman bisa mengajari fery bagaimana menyukai kucing, dan mudah-mudahan fery bisa belajar menyayangi kucing seperti layaknya dia menyayangi si giman…mari kita amini bersama-sama  gaes.. AMINNNNN…….


Sampai pada sebuah jalur lurus menanjak parah, bertemulah kita dengan seorang pendaki lain, karena saya yang paling belakang, kali ini sayalah yang bertugas ‘mewawancarai’ si mas ini?
R=rookie.
M= si mas..
R; mas ko sendirian?
M; iya, tadinya berdua, tapi ditinggal pulang sama teman yang Satu.
R; loh ko bisa, emang kenapa temannnya pulang?
M; gak tau, tadi pagi sekitar jam 4an, dia ngepak barang sendiri trus pulang, dan gak ngomong apa-apa?
Disinilah saya mulai kepo masalah orang lain..hahahahaa..
R; waduh, ko gitu mas? jangan-jangan ada masalah sebelumnya dengan sampean mas?
M; gak juga, kita baik-baik saja, alasannya sih kakinya sakit, cedera atau keseleo gitu..
R; tapi kan gak gitu juga caranya, masa ninggalin temannya sendirian?
M; iya mas, saya juga heran, padahal dialah yang ngajakin saya kesini, dia juga yang jadi guidenya saya…
Semakin mirislah tampang si mas ini, dan sayapun hampir mewek…. Hahahahaha becanda gaes…
R; emang masnya dari mana?
M; saya dari Jakarta mas, dan kitakan sempat ketemuan tadi malam waktu nanjak,,,
R; oohhhh berarti yang berdua itu ya, yang satunya kepayahan karena kram?
M; benar mas, dan yang kepayahan itu saya…
R; loh yang kramnya sampean ko temannya yang pulang?
M; ya gak tau juga mas, tadi pagi sebelum pulang dia cuman pesen, ntar kalo udah balik  mampir dulu ke rumah(kebetulan temannya yang satu itu anak sidoarjo)….tapi saya mah ogah, meskipun kita masih sodara,an tapi saya langsung pulang ke Jakarta….
Untuk kedua kalinya dia pasang tampang miris dan sayapun kembali nyaris mewek.. hahahahaha
R; ya udah mas, ntar bareng kita aja muncaknya, biar ada teman jalannya…
M; oohhhh iya mas.. makasih.


Sebelum meninggalkan dia dan bergabung dengan yang lain, kita sempat kenalan tapi saya lupa namanya… hahahahahaa.. parah lu rockkkk…
Kembali kita lanjutkan perjalanan, dan kembali kita salip-salipan sama si mas ini, tapi yang anehnya kenapa dia gak berminat join bareng kita??? ada apa ini kisanak???Ini pertanyaan yang sampe sekarang masih mengganjal di otak saya setiap kali mengingat petualangan kita ke arjuno…
Sepanjang perjalanan banyak hal indah yang ditawarkan oleh hutan arjuno, hamparan bukit yang tampak menghijau, rimbunan pepohonan yang berdiri kokoh seperti ditata rapi, kicauan burung liar yang kadang hinggap dintara celah dedauanan, membuat siapa saja pasti akan merasakan ketenangan jiwa yang alami…..keren banget, dan kitapun tetap heboh disaat ada kesempatan buat ancur-ancuran, kadang setiap kali bertingkah konyol saya sering membathin, ya tuhan ko separah ini sih kita, apakah akan terus seperti ini, sampai kapan kita akan bertobat ya tuhan??? Hahahahaha….dan satu lagi yang aneh terutama dari si aris dan lukman, setiap kali mereka abis bertingkah, pasti akan diakhiri dengan aksi  blusukkan ke hutan sambil bawa tissue basah dan golok…. Apalagi kalo bukan ritual buang sial, tapi kok jadi sistematis gitu, ntar kalo lu berdua dicabuli sama babi hutan, kambing hutan, ayam hutan,tikus hutan dan binatang hutan lainnya siapa yang mau disalahin ayo???? Lu  berdua nyewa pengacara sekelas hotma paris sitompulpun, ujung-ujungnya pasti  lu berdua juga yang disalahin, lagian punya hoby ko  pamer bokong ditengah hutan.. hahahahaha sory gaes…


Pondokkan….
Jam dua siang sampailah kita di pondokan,,pondokan adalah salah satu tempat favorit buat ngecamp, disamping terdapat sumber air, disini juga terdapat musholla yang bisa digunakan teman-teman muslim untuk menunaikan ibadah sholat. Di pondokan juga terdapat beberapa gubuk yang pemiliknya adalah para penambang belerang, mungkin  ini adalah salah satu alasan tempat ini dinamakan pondokkan…rehat sejenak perjalanan kembali dilanjutkan.. belum sampe 10 meter bergegas, kita langsung dihadapkan dengan hamparan lavender yang meng-ungu  di sore itu, emang gak bis bo,ong pesona lavender  sore itu dan namanya juga alay mainstream, jadi kalo ada yang udah pose kiri, pose kanan buat foto, pasti yang lainnya gak mau ketinggalan ikutan, dan gak ada istilah jembret cuman sekali, pasti akan berulang-ulang kali dengan berbagai macam alasan, posenya kurang paslah, gayanya kurang menggigitlah, pencahayaannya kuranglah, anglenya kurang dapetlah, auranya kurang terpancarlah,  pokoknya macam-macam alasan yang dibuat untuk  kembali pasang gaya dan JEBREEETTTTTT……

alay mainstream
Dan asal kalian tau saja, hanya untuk foto-foto disini  biar mendapatkan hasil yang paling hot, kita hampir menghabiskan waktu sampe setengah jam….Setannnnn..setannnn hahahahahaha….
Kurang Lebih 200 meter dari pondokkan, sampailah kita pada sebuah area lapang yang terlihat lebih tertutup saking rimbunnya pepohonan disekitarnya.. pertama kali tiba disini saya langsung jatuh hati dengan venuenya, because what? Tanah lapangnya gak begitu luas, hanya muat  kurang lebih 5 tenda, dilindungi oleh beberapa pohon besar seperti perisainya, rerumputan mungil sebagai alasnya, sumber air yang memilki konsep seperti terowongan yang cara ngambilnya harus nunduk-nunduk dulu tapi disitulah daya tariknya, dan yang jelas  meskipun merupakan jalur menuju puncak garuda, tapi tetap saja kesannya seperti tempat rahasia yang gak begitu banyak orang yang tau…. Ya seperti secret gardennya kitalah, jadi walaupun banyak opini yang berhamburan terkait dengan tempat ngecampnya kita, pada akhirnya disinilah pilihan yang paling tepat…cakeppp……


Gaes, untuk part yang kedua, cukup sampe disini saja ya, kelanjutan kisahnya kita sambung ke part terakhir,kalo semuanya di forsir disini, ntar episode terakhirnya jadi gak kebagian, jadi kita ketemu lagi ke part terakhir….. 
see you……
Continued….