Selasa, 08 Oktober 2013

gantung di monas VS potong jari… And The winner goes to…



"Lebih  baik dipermalukan dengan mencacatkan salah satu bagian tubuhnya,"ucap Akil. Ketika itu Akil merasa jika hukuman potong tangan dinilai terlalu kejam, maka sangat relevan memotong jari koruptor yang menyusahkan banyak orang.
"Daripada harus dihukum tembak mati. Lebih baik dimiskinkan dan dipotong jarinya. Ketika berbaur di masyarakat, biar masyarakat tahu kalau dia adalah koruptor," jelas Akil
Kalimat  yang memuat tentang 2  hukuman yang pantas dijatuhkan kepada para pelaku korupsi itu diutarakan oleh akil mochtar pada senin 12 maret 2013, saat itu akil mochtar masih menjabat sebagai juru bicara  mahkamah konstitusi(MK),sikap antipati yang ditunjukkan oleh akil waktu itu memang pantas diacungi jempol, bahkan banyak kalangan pejabat yang sepakat dengan usulan yang diberikan oleh akil. tapi itu dulu, sikap yang ditunjukkan hampir 7 bulan yang lalu, sekarang apa yang kita liat pemirsa? Hampir setiap hari wajah akil dan semua kisah tentang akil menjadi headline hampir disemua media informasi bahkan mendunia, bukan karena pencapaian karirnya atau terobosan yang memberikan dampak positif bagi Negara atau prospek hukum yang lebih baik, si akil sedang terjebak dalam sebuah situasi konservatif, menelan ludah sendiri…


2 oktober 2013 sekitar pukul 10 malam, akil mochtar tertangkap tangan dengan barang bukti segepok uang miliaran rupiah oleh anggota KPK di rumah dinasnya. Kemudian kisah ini berlanjut dengan munculnya beragam reaksi yang ditunjukkan hampir disemua elemen masyarakat, terutama oleh para pelaku panggung perpolitikkan di negara ini. bahkan ruhut sitompul yang merupakan anggota DPR komisi III yang notabene adalah komisi yang mengusulkan akil mochtar sebagai ketua MK sampai meneteskan air mata saking tidak percayanya,,,,
Itu wajar…….
sebenarnya untuk kasus seperti ini tidak perlu lagi dikategorikan sebagai shock therapy, fenomena koruptor di negera kita seperti tanaman eceng gondok  yang berkembang dan menyebar dengan begitu cepatnya, pelaku korupsi tidak mengenal jabatan dan kedudukan, layaknya efek domino, dia menghajar dari segala lini dan segala aspek, dari hulu hingga ke hilir dari puncak hingga ke bawahan, bermacam- macam profesi dari berbagai intansi jika memiliki potensi untuk melakukan aksi pencurian pasti di sikat…..dan jangan kaget jika tindakan korupsi hampir menjadi tradisi dan culture yang semakin lama jika tidak ada tindakan tegas kepada para pelakunya maka eceng gondok versi koruptor ini akan semakin menjadi-jadi.


Balik lagi ke kasus akil mochtar, saya sebenarnya tidak perlu harus membuang-buang  waktu untuk  menulis tentang kisah buruk atas preseden hukum di Negara kita,karena bagi saya sebuah kasus yang ‘mewah’ seperti ini, adalah santapan  lezat bagi para kuli tinta untuk mengupasnya secara blak-blakan sesuai dengan selera prespektifnya masing-masing. tapi berhubung peristiwa ini enak untuk dinikmati akhirnya sayapun tergoda untuk ikut menyantapnya, dan yang pasti dari sudut pandang saya sebagai mahasiswa yang ‘terjebak’ dalam ilmu hukum.. selama ini yang saya tahu, akil mochtar adalah seorang pejabat Negara yang memiliki karir perpolitikkan yang bisa dikategorikan berkembang dengan cepat disamping itu akilpun memiliki  citra positif dimata publik, maka tidak heran, ketika Mahmud MD resign dari jabatanya sebagai ketua Mahkamah Konstitusi maka akil mochtarlah yang ditunjuk untuk menggantikan jabatan tersebut tanpa melalui proses uji kelayakan atau lebih keren dikenal dengan istilah test fit and proper(kesalahan prosedur yang cukup fatal). Pengesahan jabatan tersebut dilakukan pada tanggal 20 agustus 2013, dan sayang sekali  jabatan krusial ini baru diemban oleh akil mochtar tidak lebih dari tiga bulan, jika melihat dari alur peralihan jabatan ini berlangsung, sudah pasti bisa ditebak siapakah  tokoh yang benar-benar kaget akan peristiwa ini…
dialah Mahmud MD…


hal ini memang pantas terjadi, karena bagi saya selama mengemban tugas sebagai ketua MK, mahkamah konstitusi merupakan instansi yang sangat disegani, ‘kesakralan’MK menjadikan lembaga ini sangat jarang disentuh oleh  kasus yang berefek pada sanksi pidana, beberapa serangan yang ditujukan kepada MK hanya berakhir sebagai wacana semata, bahkan seorang ketua umum partai golongan karya(GOLKAR) Aburizal Bakrie tidak segan-segan memuji Mahmud MD sebagai sosok yang baik, tegas,dan  berani,  entahlah apakah ada kaitannya dengan kepentingan politik atau sebuah pengakuan yang tulus dari seorang pengusaha yang lebih akrab dipanggil ical itu…sebagai mantan ketua MK  sudah pasti Mahmud MD adalah second object yang paling banyak diincar terkait peristiwa ini, pada sebuah kesempatan menggelar konferensi pers, Mahmud MD menegaskan bahwa dia sangat kecewa dengan apa yang telah terjadi, kebobrokan yang telah diperbuat oleh akil Mochtar telah mencoreng nama baik Mahkamah Konstitusi yang selama ini jauh dari scandal, bukan itu saja, hasil dari penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di ruang kerja akil,ditemukan 4 linting ganja dengan satunya sisa pakai dan 2 butir pil ekstasi jenis ineks..
sempurna…..


 ditengah kekecewaan Mahmud MD, dia meminta agar Akil Mochtar pantas dijatuhi hukuman seumur hidup. imbas dari peristiwa inipun memicu perselisihan diantara Mahmud MD dan Jimly Asshiddiqie yang sama-sama pernah mengemban tugas sebagai ketua MK, setidaknya pertengkaran dan perselisihan itu  terjadi di media sosial, twitter, bahkan seperti tidak peduli dengan status dan pendapat masyarakat tentang konsekuensi dari perbuatan mereka, Mahmud MD menantang seniornya itu untuk twitWAR…. Hahahahaha para pejabatpun manusia biasa brooo…..entahlah bagaimana dengan nasib politik Mahmud MD yang  akan maju dalam pilpres 2014, tapi yang jelas PKB takkan mengubah apapun untuk tetap mengandalkan Mahmud sebagai jagoannya..
Yang lebih keren dari kasus ini adalah terkait statement antipati akil terhadap pelaku Korupsi, seperti yang sudah saya tulis dibagian paling awal, dengan sangat lugas dan lantang akil mengusulkan agar para koruptor ditindak tegas dengan cara dimiskinkan dan dipotong jarinya, kalo masalah dimiskinkan adalah sanksi standard dan  mungkin secara otomatis akan terealisasi selama proses peradilan berlangsung, tapi bagaimanakah dengan opsi kedua yang lebih ekstrim mengenai hukuman potong jari? Hahahahahahahaha. Saya rasa kita sebagai masyarakat Indonesia yang sudah kenyang  dengan  segala janji dan pencitraan penuh tipu muslihat dari para tokoh yang tampil sangat sempurna, kata-kata tersusun indah, dan perilaku yang seakan menunjukkan manusia suci dihadapan publik, sebaiknya tidak terjebak kedalam pernyataan yang tidak akan pernah dipertanggung jawabkan ini, bukannya skeptis, tapi ini bukan yang pertama kalinya janji manis bin mustahil ini dilontarkan, anas urbaningrumpun pernah memberikan statement yang tidak kalah ekstrimnya, medio  maret 2012 saya masih ingat anas urbaningrum pernah memberikan tangkisan  terkait kasus suap pembangunan sarana olahraga di hambalang, dengan tegas anas mengatakan ‘satu rupiah saja anas korupsi hambalang, gantung anas di monas’. Perkataan ini diucapkan dengan sangat sadar dan tanpa intervensi dari pihak manapun, ini sesuai dengan apa yang dikatakannya bahwa dia selalu memikirkan terlebih dahulu sebelum berbicara, bahkan ketika ditanya apakah dia yakin dengan pernyataan yang sudah dia buat, tanpa berpikir panjang, anaspun menjawab dengan pasti, YAKIN….begitu hebohnya kalimat  yang dilontarkan anas ini, sampai- sampai berbagai kalangan sangat tertarik dan menunggu-nunggu kapan hal ini terealisasi, bahkan saking  tidak sabarnya di jejaring sosial seperti facebook, muncul fanpage dengan nama Dukung Anas Urbaningrum di Monas….luar biasa memang pernyataan anas ini, karena menurut saya belum ada seorang pejabatpun yang pernah tersandung masalah korupsi, lalu nekad berjanji dengan lantang seperti apa yang anas lakukan……tapi sampai akhirnya  anas ditetapkan sebagai tersangka, kalimat ini lagi-lagi hanya berujung sebagai wacana, bahkan belakangan, seorang anas urbaningrum yang telah dipecat  dari jabatannya sebagai ketua umum partai demokrat malah asyik dengan  kesibukan barunya membentuk ormas(organisasi masyarakat),Perhimpunan Pergerakan Indonesia(PPI)….
Anas ko dilawan…..


Jadi bagaimana dengan kasus akil? Apakah kita masih berharap dengan 2 hukuman yang sudah dia lontarkan terkait sanksi hukum yang pantas dijatuhkan kepada para koruptor? Jangan menaruh ekspekstasi berlebihan atas kalimat-kalimat itu, meskipun korupsi tergolong dalam ekstraordinary crime(kejahatan luar biasa), tapi jangan berharap hal itu akan terealisasi, karena seperti yang kita ketahui  di Negara tercinta  ini, HAM masih merupakan hak dasar yang dijunjung tinggi oleh para penegak hukum,dalam menyelesaikan semua kasus,apapun kategori kasusnya. asas praduga tak bersalah masih menjadi idola yang paling ampuh untuk menangkal semua tudingan yang jelas-jelas dari fakta, keterangan, dan bukti-bukti yang diperoleh, seperti tidak ada lagi kesempatan bagi si pencuri untuk mengelak… tapi itulah kenyataannya….
namun sebagai generasi muda yang tetap akan mencintai negeri ini dengan segala kebrengsekannya.. saya masih percaya bahwa, dibalik kebusukkan dari segelintir oknum yang telah mengotori ibu pertiwi,  saya tetap optimis bahwa, Negara ini takkan kehilangan sosok-sosok yang berhati malaikat, yang bekerja dengan hati dan melayani masyarakat dengan tulus, kinerja yang ditunjukkan oleh para penegak hukum bangsa semakin meyakinkan bahwa mereka tidak pantas mendapatkan respon apatis dari kita, sebagai penerus masa depan bangsa ini, kita wajib mendukung apapun aksi yang mengarah kepada perubahan yang positif..


Saya tidak akan banyak berkomentar tentang kelanjutan dari janji potong jari dan gantung di monas, tapi harus diingat bahwa pepatah kuno pernah berkata bahwa setiap janji adalah hutang, jadi jika kamu sudah berjanji maka berusahalah untuk menepatinya…penuhi nazarmu, jangan malah bertindak sewot seperti apa yang anas lakukan, ketika ditanya soal pernyataan tentang di gantung di monas, bukan menepati malah menjawab ketus ‘silahkan tulis apa saja, terserah, sekarang saya balik Tanya, Anda berharap itu ya? Ya itu jawaban saya. Tindakan yang lebih parah lagi ditunjukan  oleh si akil, alih-alih menjawab, akil malah melayangkan tamparan kesalah satu wartawan, dan akhirnya si wartawan pun KO…
Menyedihkan...

The end

Rookie arnold’s pamit….