
tempat dimana kita memutuskan untuk
ngecamp sudah ada penghuninya terlebih dahulu, tapi ketika menoleh kearah tenda
mereka sepi dan terlihat gak ada orangnya, prediksi awal mereka lagi ngemuncak,
tapi gak ngerti kemana arjuno apa welirang, dan kelar urusan mendirikan tenda,
kita mulai mendapatkan jatah kerjanya masing-masing,
disaat sedang sibuk-sibuknya menunaikan
tugas dan tanggung jawab, beberapa pendaki yang lain tampak wara-wiri baik yang
baru beranjak muncak atau yang udah mau balik, dan seperti biasa ritual saling
sapa itu adalah hal wajib yang harus ditunaikan antara sesama pendaki. Diantara
mereka yang baru ngemuncak itu,
terdapatlah si mas- mas yang hampir membuat saya mewek dengan kisah
tragisnya, siapa lagi kalo bukan si mas Jakarta yang ditinggal kabur sama
temannya itu, dan kalian tau pemirsa, kali ini dia gak sendirian, dia telah
bergabung dengan salah satu tim yang
enggak tau dia pungut dimana mereka, tapi yang jelas tampak raut kesenangan
saat dia dengan bangganya nyapa kita sambil bilang ayo mas aku duluan ya…..puuiiiiiiiihhhhh…..
kita sih emang jawab iya mas, tapi gak rela ngucapinnya, bayangkan saja
pemirsa, kita berlima sudah dengan segenap jiwa dan raga ajakin dia buat gabung
sama kita, udah ikut prihatin dengan nasibnya, bahkan kita juga udah
merencanakan kalo nanti kita ajakin dia buat pulang bareng, karena salah satu sepeda
motor emang gak ada teman boncengannya, tapi liat apa yang dia perbuat kisanak,
dia lebih memilih mereka daripada kita, kurang baik apa kita? Kurang peduli apa
kita?

Tapi setelah ngebahas masalah ini dengan yang lain, akhirnya kita
berkesimpulan bahwa, alasan si mas ini menolak ajakan kita adalah, mungkin
karena dia gak mau repotasinya sebagai pendaki gunung yang idealis, gak urakan,
gak koplak, gak konyol, gak ribut, gak gila, terkontaminasi dengan
kita…Persetan waelah…. emang siapa juga yang peduli, hidup lu derita lu.. kita
si woles aja....hahahahaha….
Setelah si mas ini berlalu ada lagi
tim lain yang datang, kali ini the oldest team, sekempulan pendaki gunung yang
rata-rata usianya sepantaran nyokap ane,
tidak banyak cuman sekitar 5 atau enam orang, dan yang membuat saya bangga dari
mereka adalah, gak Nampak aura kelelahan dari wajah mereka(mungkin karena gak
bawa apa-apa), welcome, friendly, banyak ngomong, dan ujung-ujungnya
terciptalah ajang curhat diantara kita, si ibu yang keliatannya adalah
ketua geng, mulai menceritakan tentang
sepak terjangnya selama menekuni dunia perpendakian(apaan tuh), dan berakhir
dengan kisah tentang keluarganya. kita
memang angguk-angguk, geleng-geleng kayak orang bego, meskipun curhatannya gak
ada korelasinya sama sekali dengan kita, hahahahahahahaaa….
Tidak sampe disini, datang lagi
kelompok pendaki yang lain(kebanyakan tamu ni kita) mereka adalah anak-anak
waru yang sempat kita ketemu, jauh di pet bocor sana, mereka juga sama seperti kita,
memutuskan untuk ikutan ngecamp disini. Jadi kalo dihitung-hitung ada 6 tenda
di secret garden ini…
Masak sudah , makan sudah, kini saatnnya
kita masuk kedalam inti dari acara malam ini, apalagi kalo bukan sesi
malam kebersamaan, acara sesi curhat yang diprakarsai oleh saudara Aris Daeng
W…didepan api unggun mungil kita menggelar matras, dan mulai berlaga seperti
feni rose yang lagi interogasi si bintang tamu, sebenarnya kita pengen mengupas
secara tajam setajam silet dengan obyek utamanya adalah si bang sams, tapi
ketika ditanya-tanya disertai main paksa, si sams terus mengelak dan hanya
sanggup bilang ,
ndak mas ndak,
ndak mas ndak,
ndak mas, ndak,
akhirnya kitapun berubah obyek, the
second target adalah si lukman giman
sama saja,,dan beliaupun dengan sukarela menceritakan segala macam pengalaman
kisah kasihnya yang alay banget... hahahahahaha, dan gak perlu saya
menceritakan curhatannya si giman, Karena terlau mainstream untuk kalangan alay
kumat.. c’mon guys you must to try like a bad boy hahahahaha……
tapi enak banget kalo target operasinya
kayak si giman, kita cuman ngoreknya dikit, dia akan mengurainya panjang lebar,
murahan banget si doi kalo umbar scandalnya, dengan mulut lemesnya dia berhasil
membuat saya, aris dan fery semakin excited untuk mengobrak-abrik hidupnya…....
ngapunten
man..ngapunten…hahahahahahaaaa….
 |
liat kaos kaki pink, itu punyanya fery yang dia bangga-banggain,, entah apanya yang dibanggain.... |
semakin malam cuaca semakin dingin,
kobaran apipun perlahan namun pasti mulai berakhir meninggalkan kenangan,
setengah Sembilan malam kita mulai bergegas merapatkan sleeping bed dan
meringkup didalam dinginnya alam arjuno, saya dan aris belum sempat tidur
meskipun gak ada obrolan lagi, tapi pusat perhatian kita tertuju kepada tenda dari anak- anak yang
baru saja melakukan pendakian ke puncak welirang dan merupakan penghuni pertama
area sini…saya gak begitu paham apa yang mereka obrolin karena menggunakan
bahasa jawa yang halus, tapi dari kesan yang ditimbulkan mereka lagi ngebahas
tentang sebuah perkara orang dewasa yang belum pantas didengar oleh anak kecil,
alhasil si aris yang tidur disamping saya ikutan ketawa-ketawa saat pembahasan
mereka mulai mengarah kepada topic yang semakin hot..hahahahaha…
meninggalkan cerita si bocah-bocah
ini, malam itu datang lagi sekelompok pendaki yang lain, entah udah mau balik
apa baru mau muncak, dan kedatangan mereka menimbulkan keributan..
mas ada airnya mas, minta airnya kita
kehabisan air, ada botol bekas gak mas minta satu mas, dan tentu saja obrolan
penuh pertanyaan itu ditujukan kepada para bocah penuh cerita tabuh tadi. Dan
entah ada masalah apa, tiba-tiba salah satu dari mereka mengarahkan nyala
senter tepat ketenda kita, dan celakanya langsung tertuju kemata saya…
beeeeeeeehhhhhhh, meskipun terhalang tenda, tapi tetap saja membuat mata saya
mengerut karena silau senternya dia, dan gak sampe disitu saja, sambil terus
senter dia mulai menerawang setiap inci dari tenda kita, sampe-sampe salah satu
dari mereka yang lagi kepayahan hanya bisa teriak, wooyyy kund lapo nyenter
tendae, nyenter keneloh nang sikilku(woy lu kenapa senter ketendanya, senter
kesiniloh ke kakiku)
wuiihhh mas apik mas tendae, pengen
aku punya tenda lafuma kayak gini,
yowes mene ta tukukno(ya sudah besok
saya belikan).
Iyo mas yo, ak wes ndelok nang
kertajaya, hargae 750 ribu(iya mas ya, aku udah liat di kertajaya harganya 750
ribu)…
Yo wes insya allah….
Saya gak tau siapa yang diajak
ngobrol si pemegang senter ini, saudaranya, kakaknya atau adiknya, tapi
kemungkinan kecil itu temannya, tapi kalo seandainya itu temannya,maka
beruntunglah dia memiliki teman yang mau mengeluarkan duit 750 ribu hanya untuk
membelikan tenda tanpa banyak Tanya dan banyak pertimbangan,,, mantap
dah….hahahahahaa….

Mereka berlalu sayapun kembali
berusaha untuk bisa tidur, dan tidak lebih dari satu jam berlalu, ada peristiwa
lain lagi yang terjadi, kali ini kita kedatangan ‘tamu’ yang tidak diharapin,
tepat dari sisi dimana saya tidur terdengar suara seperti binatang yang lagi
mengais-ngais sesuatu sambil terus mengendus.saya coba menajamkan kuping, dan memang benar itu adalah suara seekor
binatang semacam babi hutan…semakin lama semakin kencang dan sayapun semakin
gelisah, pengen bangunin aris, tapi takutnya aris heboh dan si babi hutan malah
berbalik nyerunduk tenda dan menghajar kita berdua, gak lucukan besok di headline
news Koran-koran Ditulis, dua orang pendaki kece mengalami luka parah diserang
babi hutan…. Beeehhhhhh gak elegan blasss….hahahahahaa…..tapi ada nilai positif
dari munculnya si babi hutan ini, karena dengan kedatangan beliau, saya bisa
langsung tidur bahkan gak sadar ketika dia pamit pergi….dasar tamu yang tak
diundang, pulangpun gak pamitan….
 |
welirang |
Rencana semalam kita akan melakukan
pendakian subuh hari, jadi di pagi yang masih gelap itu tanpa ada tindakan maen
paksa dan obrak-abrik tenda, semuanya dengan kesadaran tingkat tinggi mulai
merancang segala sesuatu yang harus dibawa, dan topik pembahasan utama pagi itu
adalah serangan sang tamu tak di undang, dan ternyata bukan saya saja satu-satunya
pihak yang menyadari kehadiran si babi hutan itu, si sams pun merasakannya, dan
kalian tau efek yang ditimbulkan oleh si babi hutan pemirsa, dia berhasil
mengobrak-abrik segala macam logistik yang kita simpan tepat didepan tenda,
bukti dari perbuatan si babi hutan ini adalah bekas sobekkan gak wajar dari beberapa sachet kopi yang dia
buat, bukan itu saja perbuatan yang dilakukan, dia juga berhasil menggondol
sekresek bahan makanan lain yang belum sempat kita sadari, sampai kita sudah balik
nanti..damnnn….

Setengah lima pagi kita mulai
beranjak meninggalkan tenda, menyusuri setapak kecil berembun,semuanya larut
dalam kesunyian, gak ada obrolan
diantara kita, gak ada konyol-konyolan pagi itu…konsentrasi kita hanya
tertuju kepada setapak yang akan mengantarkan kita kepuncak sang ARJUNO, dari perjalanan ini tibalah kita ke sebuah tempat
yang dikenal dengan istilah lembah kidang, menurut pendapat ane dan sesuai
dengan apa yang diutarakan oleh giman, kenapa tempat ini disebut lembah kidang
karena disinilah kijang-kijang gunung
arjuno hang out, mereka biasanya menghabiskan waktu kongkow-kongkow bareng
sohib-sohib dan keluarganya disini, dan beberapa dari kijang-kijang ini sudah dikonservasi ke area lain yang lebih aman disekitar wilayah sini,
dengan alasan untuk mencegah kepunahan dari populasi kijang ini, sayapun sempat
melihat lokasi konservasinya saat turun dari penanggungan medio agustus
kemarin..dan jangan tanyakan bagaimana cara mereka mengevakuasinya, karena
sayapun tidak tahu trik apa yang dipake
untuk menangkap kijang-kijang liar dari hutan yang sangat luas ini, dan yang
pasti itu tidak gampang tapi biarlah itu menjadi rahasia ILAHI
dan pihak - pihak yang terkait, mari kita lanjutkan perjalanan…

Lepas dari lembah kidang, bertemu lah
kita dengan the most sacred place in arjuno, disinilah tempat paling keramat dari
gunung arjuno, LALI JIWO…menurut mitos yang beredar, jika melewati lali jiwo
yang bentuknya seperti lahan luas dipenuhi oleh puluhan pohon-pohon besar pada
waktu magrib, mereka akan merasakan seperti kehilangan jiwa, maksudnya mereka
akan tetap berjalan, tapi tidak tau tujuan
dan arah yang akan dituju, terasa kosong dan hampa… entahlah sayapun
tidak tau yang sebenarnya, tapi mudah-mudahan salah satu dari kita tidak
mengalami efek dari sugesti tersebut….
Semakin jauh kita melangkah, sang
fajar pun semakin tinggi menunjukkan pesonannya, diantara perbukitan menghijau
disepanjang jalan, sinar jingga mentari menerpa seisi alam pagi itu, indahnya
kagak bisa nahan, emang gak bisa bo,ong rasa kagum yang saya rasakan, beberapa
kali saya harus tertinggal karena asik dibuai
indahnya panorama yang diciptakan…pesona gunung welirang dan puncak
anjasmoro yang tampak jauh disamping sanapun tidak mau kalah untuk memamerkan
keindahannya, negeri kita memang indah ya gaes….
#salute….
Semakin jauh kita melangkah, rute yang
dilalui memasuki kondisi menyerupai
tebing yang memiliki kemiringan kurang lebih 45 derajat, dan dari sini kitapun
mulai kelelahan karena kecapekan, salah satu yang terlihat sangat kepayahan
adalah aris, dia jauh tertinggal dibelakang dan yang tampak hanyalah
ngos-ngosan sambil berpegangan pada pohon atau apapun yang bisa dijadikan
sandaran, ternyata emang masih jauh perjalanannya kawan, beberapa kali kita harus break hanya untuk memastikan bahwa
semuanya masih sanggup untuk melangkah, dan seperti biasa moment-moment
istirahat itu selalu diisi dengan cerita-cerita yang berakhir dengan tingkah laku
yang kagak masuk akal saking konyolnya. orang bilang manfaat buat lucu-lucuan
itu, biar perjalanan menjadi menyenangkan dan gak menjadi beban, tapi menurut
saya, tindakan itu sudah menjadi sifat kita dan telah mendarah daging didalam
jiwa raga, nusa dan bangsa kita,
hahahahaha…

Kalo dibilang kita sudah mencapai
puncak, emang itu gak salah, karena model dari rute gunung arjuno ini, dia gak
langsung mengarah ke pusat puncaknya, untuk sampai kesana, kita harus melewati
beberapa puncak dulu, baru akhirnya kita dinyatakan sah menggapai puncak
arjuno, jadi intinya gunung arjuno memiliki beberapa puncak,. Disinilah kita bertemu dengan sang bunga
abadi edelweis, saking banyaknya ribuan edelweiss mengubah wajah puncak arjuno
menjadi memutih, pesonanyapun gak kalah keren dengan lavender di pondokkan
sana, tapi yang namanya puncak, pasti
sudah tidak ada lagi yang namanya pepohonan
besar atau sejenisnya, alhasil angin yang berhembus dengan kekuatan luar biasa
itu berhasil membuat kita harus meningkatkan antisipasi biar gak disikat dan
disapu angin, ini gak lebay karena kenyataaannya memang berkata demikian, aseekkkk…..

hal lain yang
kita temukan adalah, beberapa makam dari para pendaki yang meninggal disini,
lumayan banyak sekitar enam atau delapan makam. Saya tidak tau apakah jasad
mereka dikuburkan disini atau hanya sekedar simbolis, tapi yang jelas kepergian
mereka dengan cara seperti ini membuktikan bahwa, dibalik keindahan alam, tersimpan banyak
misteri yang tidak semua orang bisa memahaminya, alam bisa sangat bersahabat,
tapi alampun tidak mudah ditebak.. secret just secret, our pray untuk kalian
guys….
Untuk mencapai sang merah putih yang
berkibar dipuncak sang arjuno itu tinggal beberapa langkah lagi, dan euphoria yang tercipta memberikan
suntikan semangat lebih untuk terus melangkah,
dari kita berlima gimanlah orang pertama kali berhasil menginjakkan kaki
disana, disusul fery, saya dan terakhir aris dan sams….
Wuuuuiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhh
indahnya hidup ini, hamparan langit maha sempurna bertahta lautan awan yang pekat, membuat kita laksana
para dewa yang menginjakkan kaki di antara mereka…pagi yang cerah menjadikan
semuanya terpampang nyata didepan mata, menelanjangi seisi nusantara dari
puncak sang arjuno…beberapa gunung salah satunya sang mahameru terlihat kecil
diantara kawanan awan yang bergerombol,
amazing landscape…
Udah sampe disini,, bukan lagi
perkara lu alay atau bukan, tapi siapa saja yang sudah menapaki kakinya disini,
jika tidak mengabadikannya dalam bingkai foto dan kenangan, maka sia-sia sekali
perjuanganmu kisanak…ditengah deruh angin yang ngowos gak karu-karuan ,kita
berlima mulai pasang aksi untuk segala pose yang siap dijembret, meskipun kondisi puncak penuh bebatuan dan sangat
ekstrim dengan jurang yang mengililinginya, tidak menyurutkan niat kita untuk
tetap bergaya paling maksimal. Rasa takut itu kita kalahkan dengan pose yang
menantang..aseeekkkk.
Hampir sejam kita habiskan waktu di
puncak, setelah si mas-mas pendaki dari malang pamitan pulang, gak lama
kemudian kitapun ikutan turun…
Muncak udah, tanjakan no more,
turunan iyes banget, kali ini semuanya terlihat hepy-hepy. Ketawa-ketawa,
guya-guyu, gak terlihat lagi ada bebannya, dan efek dari kesenangan yang
berlebihan itu berimbas pada saya, giman dan fery. Kalo dibilang kita melewati
jalur yang sama emang benar, tapi karena terlalu heboh dan pencolotan gak
karu-karuan akhirnya kita nyasar….PLAAAKKKKK….
Orang pertama yang langsung saya
plotototin saat kita kehilangan arah adalah si giman, bukan apa-apa tapi
sebagai frontman apa yang sudah dia lakukan????
Man nangdi jalane(man mana
jalannya)….
Mboh.. gak ngerti ak rockkkk(gak tau.
Gak ngerti aku rookk)..
Setan..setan ..trus kenapa lu
lari-lari kepedean kayak sok tau(itu sih
suara dalam hati ane saja gaes)…liatin si fery, dengan wajah yang dilugu-luguin
dia keliatan sengsara banget, karena
diantara kita bertiga yang nyasar, cuman dia satu-satunya yang bawa carierr,
tapi kenapa juga ikut-ikutan kita lari, udah tau bawa barang, susah sendiri kan? tempat lu itu
cocoknya jalan bareng si aris sana bego….hahahahahahahahaahahahaa….

Karena udah gak ada kecocokan dengan
si giman, Akhirnya saya memutuskan
untuk jalan sendiri, tanpa dikemondai lagi sama dia. Dan patokan
kita adalah batu besar yang menjadi tempat kita rehat waktu muncak tadi, tapi
sayangnya semua batu-batu besar itu
modelnya sama semua gak jauh beda, udah didekati ternyata salah,
berulang kali seperti itu, hingga suara aris dan sams menjadi terdengar
sayup-sayup… oohh god kayaknya udah kejauhan,, dan kondisi kita sudah
porak-poranda dipenuhi dengan rumput-rumput liar yang nempel gak karu-karuan
diseluruh tubuh tanpa ampun…namun pada akhirnya keajaiban itu datang juga, gak
tau siapa yang pinter duluan, tapi tiba-tiba saja, si aris dan sams muncul
diatas sana sambil ketawa-ketawa bahagia, apalagi kalo bukan ketawain kebegoan
si giman juga fery dan pastinya kebegoan
saya...hehehehehehe..
 |
entahlahhh... |
Sampai ditenda kalo gak salah hampir
jam sepuluh pagi, bersihkan badan dan kegiatan selanjutnya adalah persiapan
makan siang…topik tentang si babi ngepet itu masih tetap menjadi headline
ngobrol kita siang itu, dan ketika mulai ngebongkar lagi semua isi logistic,
baru kita sadar kalo sekresek itu udah
dibawa kabur, tapi untungnya gak jauh-jauh amat posisinya, kurang lebih 10
meter dari tenda, kita temukan kresek itu dengan kondisi sangat
menggenaskan….miris sekali pemirsa…
Ada satu ritual baru yang menjadi hal
yang selalu kita lakukan kalo aba-aba itu mulai berkumandang, pernah liat iklan yang
taglinenya seperti ini; YA DIA MULAI LAPAR,, DIA LAPAR, DI LAPAR…..
Nah ,meskipun dalam kondisi yang gak
memungkinkan sekalipun pasti semua langsung beraksi, tapi kalo versi kita kata lapar diganti
dengan GILA, dan biasanya si aris yang ngomong duluan ketika liat si giman
mulai kumat, si aris dengan laknat
langsung teriak YA DIA MULAI GILA, DIA
MULAI GILA, dan akan disambar oleh saya dan fery dengan nyanyi DIA GILA, DIA
GILA, disertai dengan joged-joged alay, meskipun kita berdua lagi dalam posisi
ngupas bawang, dan saya gak tau siapa otak pelaku yang menyebarkan virus gila
ini.. Nyambi, nyambi.. hahahahaha……
lalu bagaimana dengan bang sams,?kontribusi
apa yang dia berikan dalam aksi konyol-konyolan??? Jangan berharap apa-apa sama
beliau,, biarlah dia tetap menjadi pribadi yang bijaksana, kalem dan cool,
biarlah dia menjadi sams yang apa adanya. tapi ingat, bukan kita namanya kalo si sams didiamin terus seperti itu, kalo mau
jujur selama perjalanan pulang-pergi si sams selalu menjadi obyek untuk dibully,
apapun tindakan yang dia buat, apapun omongan yang dia ucapkan akan selalu
menjadi sebuah berita yang spectakuler buat di goda dan dijaili…maap ya sams,
saya tau kalo tindakan bully itu emang perbuatan yang tidak boleh dilakukan,,
tapi kayaknya kamu memang pantas mendapatkannya.. hahahahaha… don’t you angry
just be happy…. Keep smile…

Berhubung kebanyakan dari kita, lupa
ngebawa peralatan makan, sejenis sendok dan sekutunya, maka kali ini strategi
dalam hal makan dan memakan diberlakukan system all in one, dikumpulkan jadi
satu maksudnya… jadi kita makan seperti lagi berantem, satu dengan yang lain
itu gak mau kalah, siapa yang cepat dia
yang dapat, apalagi kalo musuhnya kayak si giman yang kebiasaan kalo makan kayak
ngamuk…buiihhh luar biasa kisanak.... tapi disitulah salah satu bukti
kebersamaan kita yang sama-sama amazing…hhahahahahahahahaha…
Hampir jam 2 siang setelah istirahat
cukup lama saatnya packing dan pulang…
Perjalanan kali ini tidak mengenal
kata rehat yang lama, semua disiplin
melangkah, melewati pondokkan menyapa para pendaki yang lain kita terus
melangkah turun…ritme perjalanan dipercepat saling salip-menyalip diantara para
pendaki gak kerasa haripun hampir menjelang magrib, aris yang kali ini menjabat
sebagai frontman mencoba meminimalisir perjalanan dengan gaya ala koboy, potong
kompas.. emang efektif, tapi berulangkali kita kejebak dalam lubang yang gak
keliatan saking banyaknya belukar…

Tiba
di kop-kopan haripun sudah gelap,
gak ada acara buka tenda, buka sleeping bad, disini kita cuman rehat
sambil masak dan makan besar….dan emang kop-kopan gak pernah sepi, disetiap
sudut yang strategis udah pasti ada penghuninya, jadi kita hanya kebagian
tempat yag berada paling dekat dengan sumber air… sangat menguntungkan bukan???
Malam itu kondisi cuaca sedikit tidak bersahabat, kalo berbicara tentang dingin
itu sudah pasti, tapi yang membuat kita sedikit was-was adalah kumpulan awan
hitam yang menyelimuti langit dibawah sana, dia semakin meringsek naik keatas,
ditengah rasa dingin itu kita terus berharap bahwa jangan ada hujan diantara
kita, dan terbukti sang maha kuasa mendengarkan rintihan dari anak-anak bangsa
diujung sebuah gunung yang indah…sedaappppp…
disetiap waktu rehat, sangat tidak
avdol tanpa ditemani oleh iringan lagu dari para penyanyi andalan dan terutama
sama sigarette.dan berbicara mengenai rokok, saking gak tau diri, rokok yang
ditemukan aris dekat dengan sumber airpun tanpa banyak cincong langsung dihajar
sama giman. Dan gak tau becanda atau serius, katanya rokok ini adalah bagian
dari sesajen, maka muntah-muntahlah si kribo sambil misuh-misuh….
Makanya man gak tau diri sih
boleh-boleh saja, tapi liat tempatnya juga kaleeeee..hahahahaha…
Perjalananpun dilanjutkan, sepanjang
jalur menurun itu hal yang hampir membuat saya murtad adalah kelakuan si fery,
nie bocah selalu berusaha menghalang-halangi jalannya saya disaat saya
mempunyai kesempatan untuk menyalip langkahnya, bukannya menghindar malah
semakin nyosor.. ngotot banget tingkah polanya, berulang kali seperti itu yang
akhirnya kita berdua langsung ditegur sama aris… maaf sob, ini menyangkut hak
asasi manusia, dan juga harga diri…saya tidak akan mau dikalahkan dengan mudah
oleh dia hahahahaha… perjalanan kali ini lebih banyak diisi dengan
obrolan-obrolan dari hal-hal yang ringan hingga ilmu pengetahuan dan sejarah,
terbukti semuanya efektif. lama-kelamaan perjalanan itu semakin dipangkas, dan tanpa disadari
kitapun telah mencapai bibir dari jalur pendakian….thanks GOD….
Diantara warung-warung kopi yang
berbaris disepanjang jalan memasuki jalur pendakian, kita memutuskan untuk
rehat….lega rasanya kita berhasil melaksanakan perjalanan ini mencapai puncak
sang arjuno dan balik tanpa kekurangan suatu apapun..trima kasih tuhan untuk
semua penyertaanmu buat kita berlima… amin…

Lalu pertanyaannya apakah mission is
accomplished?????No.no.no.no… mungkin bagi saya, aris dan giman everything well
done, tapi tidak bagi fery dan sams, belum sampai lima menit kita rehat, si
sams langsung merajut kepada saya untuk ngecopy foto-foto pendakian, tapi gimana caranya, kitakan gak
bawa peralatan-peralatan canggih itu, tapi tidak kehabisan akal, si sams
menawarkan untuk mentransfernya di warnet seputaran daerah trawas, akhirnya apa
boleh buat, saya relakan dia untuk melakukan apa yang dia mau. Setelah
mendapatkan informasi tentang letak warnet dari si mas penjaga warung dia pun
bergegas pergi meninggalkan kita…hampir sejam dia pergi akhirnya kita
memutuskan untuk menyusul, takutnya di hilang apalagi kalo sampe diculik sama
para bidadari-bidadari kota trawas…ohhh nooooo….. tapi sebelum kita beranjak,
si sams udah menunjukkan batang hidungnya jauh dibawah tanjakan sana, dan apa
yang terjadi pemirsa, setelah mengobrak-abrik seluruh warnet di trawas tidak
ada satupun yang bisa membantu dia sekedar untuk ngecopy foto-foto itu..
hahahahaha, dan tentu saja orang pertama yang pasti sangat kecewa dengan berita
itu adalah si fery. Akhirnya sepanjang
perjalanan pulang mereka berdua repot sendiri mengadakan sensus dadakan
terhadap setiap warnet yang kita temui
dijalan… namun ternyata semuanya nihil hasilnya, tidak ada yang bisa menbantu
dan kitapun gak bisa ngapa-ngapain.. akhirnya dengan lapang dada dan berbesar
jiwa kita putuskan bahwa misi ini belum
accomplished karena terkendala masalah transfer-mentransfer foto… damn… dan di
persimpangan jalan kitapun berpisah, fery dan sams kembali ke tanah rantauannya
malang, dan saya,aris,serta giman kembali ke daeng,daeng,daeng……
Hahahahaahahahahaha..
The end
Eh lupa, satu lagi, he sams, malam
itu setelah pulang, saat aku, aris dan giman lagi nyante nikmati soto sambil
teriak-teriak gak jelas didepan bungurasih itu, aku sempat ditelepon sama
seorang cewek, aku gak tau dia siapanya kamu, tapi yang jelas dia sebut nama lu
dengan sebutan mas ariel, dia kawatir dengan keadaan lu dan gua hanya bisa
bilang kalo mas arielmu, udah pulang sama mas pasha ungu.. dan seandainya dia
pacar lu.. mudah-mudahan tidak terjadi
apa-apa atas hubungan kalian berdua….
Rookie arnold’s pamit....