Cerita santai yang
terjadi ,dari cerita-cerita yang serius…
Apaan sihhh…plak!!!
(karena kisahnya tentang perpustakaan
jadi kali ini si cinta dan si rangga di ADA APA DENGAN CINTA juga ikutan nimrung, dan kebetulan si rangga
masih sepupuan dengan gue… sepupu jauh…jaaaauuuuhhhh bangeeetttt…
#jambak-jambakan kribo)...
Ok guys cekidot…
Setiap kali berbicara tentang perpustakaan yang ada dibenak
saya adalah sebuah ruangan yang tenang, syadu, sepi, sunyi, dan yang pasti gak
ada suara, gak jauh beda sama di kuburan(oh beda, kalo di kuburan sesunyi
apapun pasti masih kedengaran suara-suara malam, terutama hewan malam kayak si
jangkrik.. eehh jangkrik diem loe gua mau nulis)…pokoknya this is the silent
place, dan yang pasti lu semua pada setuju dengan argument saya..bener kagak
guys..bener ya?
Cakeppp…
Tapi pemirsa..ingat TAPI…apa jadinya
jika perpustakaan yang lu temukan jauh dari apa yang saya gambarkan diatas, gimana
kalo perpustakaan kali ini tidak
menunjukkan kesan misterius ala-ala rangga si Ada apa dengan cinta itu,,gimana
kalo perpustakaannya rame,murah meriah, ribut,
heboh, cerah ceria, sumringah, bahagia lahir bathin, dan lain sebagainya,
bagaimana pendapat kalian?yang jelas malas mengunjunginya, dan udah pasti gak ada
lagi respect berlebihan dari kesunyian dan kesakralan sebuah gedung yang kita
sebut PERPUSTAKAAN…pokoknya setiap kali berhubungan dengan perpustakaan ini, saya
lebih memilih untuk lari ke hutan kemudian belok ke pantai(kali ini puisinya
sicinta), dan ngomong-ngomong tentang perpustakaan ini, dengan laknat dan ‘bangga’saya
mengakui bahwa ini adalah perpustakaan kampus ane..
#kemudian terdengar tepuk tangan yang
meriah…
Sebenarnya tidak ada yang salah
dengan perpustakaannya, dengan gedungnya,dengan temboknya, dengan buku-bukunya,
dengan raknya,dengan meja bangkunya, dan yang pasti dengan pengunjungnya yang
seganteng saya
#kipasganteng…
Yang salah itu adalah sistem manajemen dan kepengurusan
dari perpustakaan ini, bukan ingin menyalahkan orang laen, tapi lu bayangin
saja, setiap kali lu baru menginjakkan kaki di perpustakaan, maka yang pertama kali
lu dengar adalah suara musik yang membahana disetiap penjuru ruangan, sekilas
saya langsung mikir ini lagi di warung remang-remang atau di warung kopi??? saya
gak tau, apakah saya yang katro atau memang model perpustakaan jaman sekarang
seperti ini, tapi yang jelas ini sangat mengganggu..tepatnya mengganggu SAYA. Dan
sejujurnya saya meyukainya, munafik kalo
saya bilang saya gak suka musik, tapi
perkaranya kenapa harus di perpustakaan,, kenapa???
Dulu nasib perpustakaan ini tidak
setragis ini, tapi setelah berganti dengan pengawas yang baru, maka berganti
juga suasana perpustakaannya…satu hal yang membuat saya bisa memakluminya
adalah mungkin karena pengawas yang baru jauh lebih muda dari yang dulu, jadi
darah mudanya itu masih bergelora, sebergelora music di ruangan perpustakaan…
#woles….
Sebisa mungkin saya selalu menghindari untuk
berhubungan dengan perpustakaan kampus, tapi Karena akhir-akhir ini banyak
tugas dan laporan yang harus diselesaikan dan
parahnya sebagian besar referensi bersumber dari perpustakaan, mau gak
mau, apa boleh buat, trima gak trima, dengan kepala tertunduk saya harus
menyambanginya dan siap menerima senyuman penuh kemenangan sang pengawas….damn…
Hari pertama dan kedua saya berusaha
untuk menerima dan menyesuaikan suasana hati dengan kenyataan ini, mencoba
bertoleransi dengan suasana party ala perpustakaan…setiap kali saya berusaha
untuk berkosentrasi memahami setiap kalimat dari buku-buku para professor itu,
semakin melonjak pula volume musiknya, apalagi kalo ada lagu yang disukai sama
si pengawas, tanpa merasa bersalah dan berdosa dia membesarkan volumenya,
seolah-olah seperti tidak terjadi apa- apa… kurang ajar gak tuh???
Untung saya orangnya wolesan, baik hati, tidak sombong, pinter, dan rajin menabung, kalo kagak, udah saya obrak-abrik hidupnya,
Kadang saya kepikiran ingin praktekin
gayanya si rangga di perpustakaan, waktu marahin orang yang lagi ribut’’(sambil
lemparin pensil) He,,, berisik tau gak…
dia langsung membalas ‘’sok jenius,
rese banget loe…
dan adegan selanjutnya adalah perang
mulut ala abege-abege labil, sambil teriak salah gue, salah temen-temen gue???trus nangis
bareng, nyesel bareng,maap-maapan,peluk-pelukan, berjanji untuk kagak ulangin
lagi, dan setelah pulang sekolah gak pake tuker seragam, sambil tidur-tiduran
di ranjang, ambil diary, dan..
dear diary,,,,
Mampusss gak loe???
Hahahahaha….
Ok back to the topic..
Malam mas, saya datang lagi...
Ooohhhh mari masuk mas.(ceritanya ini
sudah kunjungan yang kesekian kali dan gak ada niat untuk mengenal lebih jauh
tentang si pengawas, bahkan untuk tau namanya pun gue ogah.)
Masih dengan music yang bombastis,
fantastis, spectakuler, dasyat, muktahir,, dan saya mulai terbiasa dengan itu,
dan saat saya sedang sibuk diantara rak-rak buku, tiba-tiba dari arah pintu
muncul dua sosok makluk.. manusia tepatnya.. dan kalian tau siapakah mereka? Mereka
adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan dan para pengawas kampus,
sederhananya mereka adalah pejabat- pejabat kampus pemirsa….
Seketika si penjaga perpustakaan
dengan musiknya sekaligus sedang asik dengan laptopnya kepanikan, terlihat
jelas saat dia mulai gelagapan mau matikan yang mana dulu laptop apa radio..
kena gak loe, kemudian bergegas
berdiri dan nyamperin kedu atokoh tersebut…
Asikk nie ada hiburan gratis, selanjutnya
sambil curi-curi pandang dan denger, saya menyaksikan apa yang terjadi dengan
si penjaga.
Satu persatu pertanyaan diajukan, dan
kebanyakan jawaban yang dia berikan adalah GAK TAU…
Buku-buku ko berserakan kayak gini,
susunannya bukan seperti ini,ini tidak sesuai abjad, ko yang fakultas teknik
digabung sama manajemen,. Yang Koran-koran dan majalah jangan dikasih berdiri
tapi tumpuk, sekarang kalo saya Tanya tentang buku ini buku itu pasti kamu gak
tau??
Dan kalian tau jawabannya adalah IYA
PAK SAYA GAK TAU..
Tulus sekali..
Hahahaha…
Dan keringat dingin itu mulai menjalar
dikening dan mukanya..sesaat terlihat miris melihat kondisi seperti itu…
Adegan selanjutnya(kebanyakan drama
ni pemirsa) adalah si librarian yang sekilas saya mendengar dia dipanggil gat,
gat siapa gitu(yang jelas bukan gateli..hahahaha) mulai di ceramahi dan diajarkan
bagaimana menjadi seorang librarian yang sebenarnya, otomatis diselingi
marah-marah manja..
Diujung percakapan penuh emosional yang berhasil menguras keringat dan air mata ,
si librarian yang lugu sekaligus sok-sok an itu, ditinggalkan sebuah sketsa
kasar tentang posisi dan letak dari susunan
perpustakaan yang baik, dan itu adalah pekerjaan rumah buat dia,
Setelah mereka pergi, kini giliran
saya memainkan peran…
Saya; yang tadi siapa mas?(pura-pura gak tau)..
Librarian; ooh itu tadi pengurus kampus.(sambil
lap-lap keringat)…
Saya ; ooohhh,, emang mau ngapain
mereka?
Librarian; cuman ngecek kondisi perpustkaan
sama buku-buku…
Saya; berarti kayak sidak ya???
Librarian; ya gitu deh mas..
Selanjutnya dia mulai sibuk dengan
sketsa yang tadi diberikan dan sesekali matanya memandang kearah rak buku,
buku-buku dan kembali ke sketsa.. kali ini dia tampak serius,stress dan syok.. #TRIPLE S..
Setelah kejadian itu, untuk sesaat perpustakaan
kembali menemukan rohnya.. semuanya menjadi sepi, bahkan setelah saya pamitan
pergi, tidak lagi terdengar suara broery marantika ,ariel noah, nidji, ungu, pelan-pelan saja miliknya kotak.westlife, the cranberries, one direction, katty perry, Dan yang
pasti tidak terdengar lagi alamat palsunya ayu ting-ting…
Mudah-mudah ini menjadi sebuah
pelajaran yang berarti buat kita semua,
Belajar untuk menempatkan diri dan
tau kondisi serta situasi dimana kita berada…
The end
Rookie arnold’s pamit...
hahah saya kira ini tadi cerita tentang kemengangan mu di kontes novel itu guys ternyata eh ternyata hahah
BalasHapus