Sore itu,setelah
selesaikan novel Sok Hok Gie.(hasil rampasan dari si fery).banyak hal yang
menggantung dibenak saya.Perasaan senang, kagum, terpukau, bahagia, marah, sedih, kecewa semuanya bercampur menjadi
satu. entahlah, luapan emosi sesaat atau efek dari alur novel yang secara gak
langsung membentuk perasaan-perasaan itu..
Sok hok gie
seorang pemuda yang lahir pada 17 desember di tahun 1942.. dan diusianya yang
hampir memasuki angka 27 tahun(kurang sehari),harus pergi untuk selamanya
bersama teman atau ‘adik’ sesama pecinta alam Idhan Dhanvantari Lubis dipuncak
tertinggi pulau jawa..
ya..di
puncak gunung semeru...mahameru..
Banyak
pelajaran yang saya dapati dari senior kita ini, sebagai tokoh yang hidup pada
zaman orde lama,dia tampil menjadi sosok pemuda yang idealis dan berbeda. vokal
dalam menyuarakan keadilan, berani, apa adanya, independen (walau kadang gamang), kritis
terhadap kebijakan aparatur negara yang lebih mengutamakan kekuasaan dari pada kesejahteraan
rakyat, sekaligus takut jika suatu saat nanti diculik dibuat cacat,sehingga ia
tak berdaya dan menjadi beban sahabat dan keluarganya..tulisan-tulisan yang dia
buat dalam bentuk artikel banyak mendapatkan tempat di beberapa koran ternama
ibukota.sebagai mahasiswa sastra,Gie selalu pandai memainkan bahasa dengan
pemikiran yang gak sama.sebagai pemuda yang berusia 26 tahun.pengetahuan dan
cara kerja otaknya bagi saya jauh diatas rata-rata pemuda seusianya.
Itulah sok hok gie.dia tidak berjuang
sendiri,tapi dialah pelopor. aksi demo besar-besaran di depan gedung
DPR. membentuk organisasi-organisasi mahasiswa,sebagai wadah aspirasi kaum muda
yang berjiwa pejuang. jadi,gak salah kalo nama dan sosok sok hok gie begitu
akrab dan terkenal dikalangan pejabat pemerintah. bahkan pejabat sekelas
menteri,seperti soemitro djojohadikusumo yang saat itu menjabat sebagai menteri
perdagangan dan frans seda selaku menteri perhubungan adalah karibnya Gie.
Selama ini yang saya tahu tentang hok
gie, hanyalah seorang pemuda keturunan chines(dari namanya sudah jelas),seorang
aktifis kampus yang sangat mencintai alam dan naik gunung adalah hobynya…dari
hobynya itu akhirnya saya mengenal dia,karena memang kita memiliki hoby yang
sama,,bahkan saat mendaki ke puncak semeru medio juni kemarin,,monument sok hok
gie,,tertata rapi diantara pasir dan bebatuan
di ketinggian 3.676 meter dari permukaan air laut.
sebatas itu yang saya tahu tentang dia,
gak ada yang lebih,,bahkan tidak ada dedikasi tersendiri tentang dia,,selain
pendaki pertama yang meninggal di puncak mahameru..
thats it….
Saat pertama kali membuka buku ini dan
membaca pesan dan kesan dari orang –orang yang ada di sekitar sok hok gie saat
itu,,,naluri saya langsung mengisyaratkan kalo dia bukan manusia biasa. dia
gak sama,dia istimewa,dia berbeda dari kebanyakan mereka yang berdiri atas
nama pemuda…semakin tertarik saya untuk mengetahui gie lebih mendalam….dari
setiap halaman saya seperti dibawa memasuki sudut pandangnya si gie,,bahkan
tanpa saya sadari,saya pun ikut tergerus dengan pola pikir dan pesona dari
seorang ‘kantong nasi’…
Jika akhirnya seseorang merasa menjadi
tokoh utama dalam sebuah cerpen,novel,atau film yang sedang dia nikmati, itu
artinya si pembuat cerita telah berhasil dengan karyanya..
dia berhasil..ya dia telah berhasil.
dia berhasil..ya dia telah berhasil.
Hal yang sama, saya temukan dengan
novel ini..emosi saya pun ikut terbawa arus dari alur hidup si sok hok
gie..pemuda yang sangat tidak suka dengan tembakau apalagi asap rokok.
Bahkan bukan saja terbawa, tapi sedikit
timbul ketakutan dalam diri saya ketika menatap buku ini dalam diam dan
melihat sosok hitam putih dalam cover berwarna merah dengan tatapan kosong kesamping
kiri..
auranya itu mengena banget…
Entah disebut apa perasaan saya
ini, tapi efek paranoid yang ditimbulkan cukup mengganggu hidup saya hampir
seminggu ini. disatu sisi hok gie mengajarkan saya untuk berani,bernyali,jangan takut untuk berkata jujur, idealis, moralis,konseptual,penantang dan peka
terhadap lingkungan. tapi disisi
lain,saya rasa its not me…ini bukan saya, saya bukan tipe manusia
pembangkang. saya tergolong orang yang live on rules. gak bisa berbuat nekad,kadang
nyeleneh,,suka ketawa dan diketawain orang,mendesak apalagi mempengaruhi banyak
orang untuk hidup dengan cara pikir saya….
Sekali lagi its not me..
Kedua hal ini bergantian
mengganggu jalan pikiran saya, terserah
orang menganggapnya berlebihan,tapi seperti itulah efek dan ketakutan yang saya
rasakan Saat melahap barisan kertas setebal 512
halaman ini..dan satu hal yang mungkin membuat saya akhirnya ketawa dan lucu
sendiri saat membaca pengakuan dari sobat-sobat dan rekan dekatnya gie,,bahwa
dia juga manusia biasa,pernah patah hati, pernah sakit hati,,pernah galau, bahagia
oleh cinta, bertindak koplak bareng teman-temannya, pandai menghidupkan suasana
dengan lucunya dan suka becanda yang menyerempet ke urusan bawah
perut..hahahahahaaaa…..
curahan hati dari beberapa gadis yang sempat dekat dengannya adalah ulasan lain yang gak kalah kerennya, masalah perang dingin antara gie dan kakaknya arief budiman yang berawal dari monyet tua peliharaan si gie tapi lebih banyak di urus dan dirawat oleh arief, menjadikan saya lebih memahami seperti apa sosok hok gie sebagai manusia biasa..namun apapun bentuk alur kehidupannya,dia adalah motivator sekaligus pendengar dan orang yang memiliki loyalitas tinggi terhadap sahabat..sok hok gie sepertinya tak punya banyak waktu untuk dirinya sendiri,walau kadang dia lelah berbaik hati pada banyak orang..seperti yang dia ungkapkan dalam catatan hariannya ‘
curahan hati dari beberapa gadis yang sempat dekat dengannya adalah ulasan lain yang gak kalah kerennya, masalah perang dingin antara gie dan kakaknya arief budiman yang berawal dari monyet tua peliharaan si gie tapi lebih banyak di urus dan dirawat oleh arief, menjadikan saya lebih memahami seperti apa sosok hok gie sebagai manusia biasa..namun apapun bentuk alur kehidupannya,dia adalah motivator sekaligus pendengar dan orang yang memiliki loyalitas tinggi terhadap sahabat..sok hok gie sepertinya tak punya banyak waktu untuk dirinya sendiri,walau kadang dia lelah berbaik hati pada banyak orang..seperti yang dia ungkapkan dalam catatan hariannya ‘
Saya berpikir –pikir mengapa saya harus
selalu menjadi orang baik,sometimes I just want to be myself,,,saya tak mau
peduli dengan basa-basi,saya pikir sekali-kali orang juga harus mengerti
perasaan saya..mengapa harus selalu saya?
TapI hok gie ta pernah berhenti menjadi
Hok Gie(hal 182)..
Sok hok gie memang luar biasa(sekali
lagi)..kutipan artikel-artikel dan puisi yang dikirim kepada beberapa surat
kabar dan temannya pada masa itu dirasa cukup berani,,bahkan sangat
berani,,setiap statement untuk tokoh serta instansi yang dia sebut,diutarakan
dengan blak-blakan,,apa adanya,,keluhan-keluhan dari teman dan orang-orang
dekat yang kuatir akan keselamatan atas keberanian yang ditunjukkan gie tak
pernah dia gubris,,bukan berarti dia menutup mata,,dia tetap tampil frontal mengkritik
pemerintah dibawah pimpinan bung karno,,bahkan aksi –aksi yang dia tunjukkan
semakin menjadi-jadi,apalagi menghadapi ketidakadilan atau merasa
diperlakukan tidak adil..
Nasehat dari wanita yang sangat dia
hormatipun kadang tidak dia hiraukan..ibunya sering kali mengingatkan si gie
untuk berhenti dengan semua, ini..
‘Gie buat apa sih kritik-kritik orang
,kamu Cuma cari musuh aja,,,
Hok gie cuman menjawab’ aah,mama enggak
ngerti(hal 214)..
Sesingkat itu jawaban yang diberikan
seorang anak ke ibunya demi perjuangan yang besar untuk Negara ini..dan untuk
mengurangi kekuatiran dan demi keselamatan keluarganya ,hok gie pernah
menyarankan untuk jangan mengakui di
sebagai anak atau jika suatu saat nanti dia tertangkap, ngaku saja kalo
mereka bukan orang tuanya…
Pertanyaannya,,ada tidak orang tua yang
sanggup melakukan itu?
Itulah sok hok gie,dia anak muda yang
menantang kesewenang-wenangan,dia juga pecinta alam,dan dia orang yang tidak pernah
letih untuk belajar,,tidak pernah berhenti untuk membaca,diskusi dan menulis…satu
hal lagi yang saya rasakan dari buku ini dia adalah perenung(gak jauh beda
dengan saya)..
salah satu kalimatnya yang takkan
pernah saya lupakan adalah’
lebih baik diasingkan dari pada menyerah
terhadap kemunafikan….intinya jangan
takut untuk dibenci orang lain untuk sebuah hal yang benar,,dan kita juga tidak
selamanya disukai oleh semua orang..ingatkan saya…..
Dia aktivis yang tidak hanya trampil
bergerak,tapi sering mengambil jarak,,memikirkan kembali apa yang sudah dia
lakukan ,mengolah kembali pengalamannya.
dan saya rasa kenapa sampai dia begitu
cinta dengan alam dan kegiatan naik gunung, Karena hanya dari alam saja kita
temukan kedamaian yang sejati.dari alam kita belajar untuk mensyukuri
hidup,belajar lebih dekat dengan sang pencipta….
Imajinasi saya kemudian melambung pada
kehidupan jaman sekarang,,,,melihat keadaan negeri kita yang hampir terpuruk,
meski terkenal sebagai Negara berkembang,,,kejahatan nasional yang terjadi
semakin kompleks dan beragam,,dan keadilan itu seperti hanya dimiliki oleh
mereka yang punya kekuasaan,harta dan tahta..
Gimana kalo sok hok gie hidup pada
zaman ini,,di era demokrasi dan bukan orde lama atau orde baru,,,dimana
kebebasan untuk bersuara adalah milik semua orang,,,tanpa batasan….tindakan apa
yang akan dilakukan saat melihat kondisi bangsa seperti ini,,aksi dan reaksi,,seperti
apa yang akan dia tunjukkan….
apakah dia tetap bersikap idealis atau
apatis???
(pertanyaan yang tepat)..
(pertanyaan yang tepat)..
mungkinkah dia akan bergabung dengan
beberapa ormas yang menitik beratkan pada keadilan,,bergabung dengan komisi
pemberantasan korupsi(kpk) atau membentuk organisasi baru dengan
mahasiswa dan pelajar adalah
kadernya…???
atau diam tanpa tindakan???
Aksi protes yang dilakukan oleh
mahasiswa sebagai masa depan bangsa,,tidak jauh berbeda dengan aksi yang
dilakukan oleh mereka di jaman dulu,,bahkan tindakan dari mereka yang sekarang
terlihat lebih berani dan ekstrim,,tidak jarang area yang mereka gunakan setiap
haripun tidak luput dari luapan kekecewaan mereka,,,,setiap tindakan selalu di
warnai dengan aksi anarkis,,semua akan mencapai klimaks saat keadilan dan
kejujuruan dirasa hanya didalam angan…
Bagaimana reaksi hok gie saat melihat
ini semua,,apakah dia bangga dengan tindakan mereka atau sebaliknya???
apakah dia akan mendukung atau menjadi kubuh yang menentang keras tindakan fisik itu….
tapi apakah dia juga akan menutup mata saat kejahatan yang dilakukan di negeri ini semakin luar biasa…
apakah dia akan mendukung atau menjadi kubuh yang menentang keras tindakan fisik itu….
tapi apakah dia juga akan menutup mata saat kejahatan yang dilakukan di negeri ini semakin luar biasa…
Mereka yang mengaku sebagai pelaku
kesejahteraan rakyat bagai duri dalam daging…menikam secara perlahan..dan
menggorogoti Negara dengan cara yang elegan…..hal yang sangat dibenci oleh sok hok
gie…..dulu dia hanya mengenal dua presiden saja..tapi setelah itu, dalam jangka
waktu yang singkat telah terjadi pergantian presiden hingga empat
kali,,terhitung dari bj habibie,,berpindah ke gus dur,kemudian megawati sukarno
putri dan yang terakhir dan masih memimpin sampai saat ini susilo bambang
yudhoyono pergantian pemimpin Negara itu datang silih berganti..otomatis dengan
kebijakan pemerintahan yang berbeda pula..bagaimana dia menyikapi itu???
Semua hanya bisa menerka-nerka,,tanpa
ada jawaban yang pasti.. dan yang memiliki raga telah berpulang pada
penciptannya,sosok sok hok gie telah pergi diusianya yang masih muda(kenapa
orang baik selalu pergi begitu cepat)..
lalu bagaimana dengan kita,,masih
adakah yang yang berjiwa patriotis setara dengan beliau,,banyak yang
mengelu-elukan tentang keadilan tapi tidak sedikit yang hanya di mulut
saja,,adakah yang berani menembus barekade pertahanan dan langsung mendapat
akses bicara empat mata dengan presiden kita..
Jawabannya belum ada…..
Dan saya coba memutar otak dan
mencari-cari mereka yang dapat disandingkan dengan sok hok gie,,,
Di ujung keputus asaan itu saya
menemukan sondang…sondang hutagalung nama
lengkapnya…
Jika ada yang tidak tahu siapa itu
sondang,,dia adalah seorang aktifis mahasiswa…seseorang yang nekad melakukan
aksi bakar diri didepan istana Negara pada tanggal 7 desember 2011 dan sempat dirawat selama beberapa hari,namun karena luka bakar yang hampir 98 persen,,sondang pun meninggal dunia….banyak
pihak yang menyesalkan tindakan yang dilakukan olehnya…kenapa harus dengan bakar
diri,,kenapa bertindak konyol seperti itu,,kenapa tidak dengan tindakan yang
lebih baik dari membakar diri dan membuat susah banyak orang terutama
keluarga,saudara,,kerabat dan teman-temannya sesama aktifis…Tanya kenapa….dan
selalu kenapa……
Pernahkah mereka berpikir seperti
apa kegelisahan hati seorang
sondang hutagalung….….perjuangan nya selama ini seperti tak ada hasilnya sama-sekali..pemuda berusia 22 tahun yang sangat peduli akan hak asasi manusia,,,selalu berusaha tampil total dalam setiap aksinya…..sebagai penggiat organisasi kemahasiswaan di universitas bung karno sosok sondang cukup dikenal dan dicintai oleh semua orang ,namun tidak semua orang mengerti dengan keputusannya..beberapa teman aktifitis, sambil berurai air mata mengemukakan kekecewaan terhadap sahabat yang mereka sayangi,,,kenapa loe harus pergi dengan cara kayak gini, kalo ada masalah ceritain ke kita,,kita bisa sama-sama hadapinya, dan loe tahu selama ini kita berjuang bareng-bareng,neriakkin keadilan di negeri ini,,tapi sekarang apa…loe bahkan gak berkata apa-apa,, loe pergi dengan tiba-tiba..
kehilangan dan sedih sudah pasti,, dan semburat kekecewaan dari wajah-wajah para penggiat hak asasi manusia….
sondang hutagalung….….perjuangan nya selama ini seperti tak ada hasilnya sama-sekali..pemuda berusia 22 tahun yang sangat peduli akan hak asasi manusia,,,selalu berusaha tampil total dalam setiap aksinya…..sebagai penggiat organisasi kemahasiswaan di universitas bung karno sosok sondang cukup dikenal dan dicintai oleh semua orang ,namun tidak semua orang mengerti dengan keputusannya..beberapa teman aktifitis, sambil berurai air mata mengemukakan kekecewaan terhadap sahabat yang mereka sayangi,,,kenapa loe harus pergi dengan cara kayak gini, kalo ada masalah ceritain ke kita,,kita bisa sama-sama hadapinya, dan loe tahu selama ini kita berjuang bareng-bareng,neriakkin keadilan di negeri ini,,tapi sekarang apa…loe bahkan gak berkata apa-apa,, loe pergi dengan tiba-tiba..
kehilangan dan sedih sudah pasti,, dan semburat kekecewaan dari wajah-wajah para penggiat hak asasi manusia….
Ditengah kontroversi tentang pilihan
yang di ambil oleh sondang dalam melakukan protes terhadap rezim…saya rasa ini
adalah sebuah puncak dari keputusasaan dan kekecewaan yang tidak bisa di bendung lagi…..
Setiap orang pernah mengalami
kekecewaan dan putus asa,tapi kadar untuk menghandlenya itu berbeda,,,sama seperti
sondang,,sok hok gie juga pernah sampai pada titik ini,,dari kutipan yang
disampaikan oleh arief budiman kakaknya tentang curahan hati GIE,,,
Saya berpikir,apa gunanya semua yang saya lakukan?saya
menulis, melakukan kritik. Makin lama,makin banyak musuh saya dan makin sedikit
orang yang mengerti saya..dan kritik-kritik saya tidak mengubah keadaan..jadi,
apa yang sebenarnya saya lakukan??saya ingin menolong rakyat kecil yang
tertindas.tapi kalau keadaan tidak berubah,,apa gunanya kritik-kritik saya?
Apa ini bukan semacam onani konyol?
Kadang saya merasa sungguh-sungguh kesepian……
(hal 297)…
Dan untuk melepaskan semua kegelisahan
dan tekanan akan ‘tindakan konyol’yang berefek pada kebencian pada diri
sendiri..gunung adalah tempat yang tepat untuk menyepi..merasakan kedamaian
dari Neraka bumi yang terlahir dari mereka yang tidak berhati…sok hok gie
menemukan semua itu disana,,,di hutan di puncak gunung dialam bebas..
Dan sondang melampiaskannnya dengan
cara yang lebih ekstrim,,ketika dia merasakan semua yang sudah dilakukan
seperti tidak menghasilkan apa-apa..membentur tembok tinggi dan tetap gagu
membisu..
Sondang menghentakkan public dengan
keberaniannya mengorbankan nyawa.seorang sondang mahasiswa hukum,sebagai
revolusioner ia merasakan kegundahan luar biasa.berbagai jalan telah
ditempuh,termasuk kematian untuk perubahan,,sondang telah memilih perjuangannya
untuk perubahan bangsa ini.tanpa melibatkan orang lain ,,bahkan menutupnya
rapat-rapat tentang aksi bakar dirinya terhadap siapapun…
Dan kini keduanya telah pergi..anak
–anak kebanggaan keluarga itu telah bertemu dengan sang pecipta dengan caranya
masing-masing,,pejuang-pejuang muda yang hidup pada era yang berbeda itu telah
menitipkan pesan kepada kita selaku generasi muda untuk tidak berhenti sampai disini..perjuangan
itu harus dilanjutkan…negara ini milik kita,,dan hanya kita yang bisa
merubahnya dan mengantarnya kepuncak kedamaian…
Kedua tokoh itu telah mengajarkan
tentang arti nasionalis yang sebenarnya,,
banyak tindakan yang bisa kita lakukan
untuk menunjukkan nilai-nilai pancasila dalam hidup,,tanpa harus bertindak nekat
seperti sondang,,kita berjuang bersama-sama…teriakkin keadilan itu sama-sama..
membawa Negara ini kearah yang lebih baik,,dengan semangat sumpah pemuda yang
masih kita rasakan hari ini,,ayo sobat-sobatku,,tidak ada kata terlambat untuk
sebuah perubahan tanah air ibu pertiwi
kita..
merdeka…….
kalau kita hidup sekedar hidup,,babi hutan pun bisa hidup,,
kalau kita bekerja ,sekedar bekerja,kera juga bekerja…
(Buya Hamka)..
The end
Rookie arnold ’s
pamit….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar